Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas naik tipis pada akhir perdagangan Kamis pagi WIB, karena dolar AS terkoreksi setelah data ekonomi AS melemah.
Saat ini, investor fokus ke pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada Jumat (26/8/2022) di Jackson Hole Economic Symposium untuk petunjuk tentang jalur suku bunga.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak 30 sen atau 0,02 persen, menjadi ditutup pada 1.761,50 dolar AS per ounce, bertahan di atas level psikologis 1.750 dolar AS per ounce untuk hari kedua berturut-turut.
Dikutip dari Antara, harga emas berjangka terangkat 12,8 dolar AS atau 0,73 persen menjadi 1.761,20 dolar AS pada Selasa (23/8/2022), setelah anjlok 14,5 dolar AS atau 0,82 persen menjadi 1.748,40 dolar AS pada Senin (22/8/2022), dan jatuh 8,30 dolar AS atau 0,47 persen menjadi 1.762,90 dolar AS pada Jumat (19/8/2022).
Emas mempertahankan kenaikan yang dibuat pada Selasa (23/8/2022), ketika indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur dan jasa-jasa Amerika Serikat yang lemah menarik indeks dolar turun dari level tertinggi hampir 20 tahun.
Tetapi dolar AS menahan penurunannya lebih lanjut setelah Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bank sentral akan terus mengetatkan kebijakan sampai inflasi jelas terkendali. Sebuah skenario yang cenderung negatif untuk harga emas.
Baca Juga
Emas juga mendapat dukungan karena Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Rabu (24/8/2022) bahwa pesanan baru AS untuk barang tahan lama tidak berubah pada penyesuaian musiman 273,5 miliar dolar AS pada Juli dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Namun demikian, kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS membatasi kenaikan harga emas.
Fokus sekarang adalah pada pidato Ketua Fed Jerome Powell di Jackson Hole Symposium pada akhir pekan ini, yang diharapkan memberikan lebih banyak isyarat tentang kebijakan moneter. Pedagang secara luas memperkirakan Ketua Fed akan mempertahankan sikap hawkish-nya, yang akan mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih tajam tahun ini.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 11,9 sen, atau 0,63 persen, menjadi ditutup pada 18,907 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 9,6 dolar AS atau 1,1 persen, menjadi ditutup pada 866,8 dolar AS per ounce.
Tim riset MIFX memperkirakan harga emas berpeluang bergerak naik siang ini (25/8) di tengah outlook melemahnya dolar AS. Emas berpeluang dibeli selama bergerak di atas level support di US$1750, karena berpotensi bergerak naik membidik resistance terdekat di US$1762.
Berdasarkan informasi dari laman resmi Pegadaian, harga emas 24 karat Antam ukuran terkecil yakni 0,5 gram dijual seharga Rp556.000, naik Rp2.000 dibandingkan harga kemarin. Sementara itu, emas UBS dengan ukuran yang sama dijual pada harga Rp504.000, naik Rp3.000 dari perdagangan kemarin.