Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN karya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) bakal melakukan rights issue dalam waktu dekat seiring dengan persetujuan RUPSLB pada 26 September 2022. Rencana ini telah bergulir sejak awal tahun ini dan sempat tidak direstui DPR.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (19/8/2022), RUPSLB mengagendakan permintaan persetujuan kepada para pemegang saham atas rencana emiten tersebut untuk melaksanakan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue atas saham Seri B.
WKST akan berencana menambah modal melalui Penawaran Umum Terbatas III dengan menerbitkan saham baru sebanyak 8,7 miliar lembar saham dengan nominal Rp100 per saham. Sementara untuk harga pelaksanaan dan jumlah final atas saham Seri B akan diungkap dalam prospektus yang diterbitkan dalam rangka PUT III.
"Adapun rencana penambahan modal dengan HMETD tersebut akan dilakukan secara Tunai. Jumlah saham Seri B yang akan diterbitkan akan disesuaikan dengan keperluan dana Perseroan," ujar manajemen WKST dalam prospektusnya.
Menilik ke belakang, rencana rights issue BUMN karya ini telah digulirkan pada 15 Februari 2022 saat rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR. Saat itu, DPR mengkhawatirkan rights issue hingga Rp3,9 triliun tersebut tidak mampu terserap pasar.
Pembicaraan di DPR pun bergulir, rencana rights issue WSKT tersebut dilaksanakan bersama 4 BUMN lain, seperti ADHI, KRAS, GIAA, dan BBTN.
Baca Juga
SVP Corporate Secretary Waskita Novianto Ari Nugroho menjelaskan perseroan masih menyiapkan pelaksanaan rights issue seiring dengan rencana suntikan penyertaan modal negara (PMN) dari pemerintah sebesar Rp3 triliun.
"PMN dan rights issue dilaksanakan pada Semester II/2022. Adapun, PMN 2022 senilai nilainya Rp3 triliun, sedangkan porsi public rights issue [minimal] Rp1 triliun jadi total Rp4 triliun," ungkapnya kepada Bisnis, Rabu (25/5/2022).
Lebih lanjut, dalam rapat-rapat bersama Komisi VI DPR selanjutnya, Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono menyampaikan perseroan sudah menyusun rencana garis waktu suntikan penyertaan modal negara (PMN) serta rights issue atau penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD).
"Rights issue 2022 ini rencananya Januari 2023 perdagangan HMETD dan Waskita terima di akhir tahun PMN, rencana di Desember 2022," terangnya dalam RDP di Komisi VI DPR, Senin (27/6/2022).
Targetnya, perdagangan rights issue rampung pada Januari 2023 setelah WSKT menerima rights issue dari pemerintah pada Desember 2022.
Adapun, WSKT mendapatkan PMN dari pemerintah pada 2021 sebesar Rp7,9 triliun yang disertai rights issue sebesar Rp1,5 triliun. Hal ini membuat kepemilikan pemerintah meningkat menjadi 75.35 persen sedangkan kepemilikan publik tergerus menjadi 24,65 persen.
Nah, rencananya, dengan suntikan PMN kembali pada 2022 yang sebesar Rp3 triliun, WSKT menargetkan dapat meraih dana publik dari rights issue sebesar Rp3,9 triliun.
Dengan begitu, total dana yang terkumpul mencapai Rp6,9 triliun. Struktur kepemilikan saham pemerintah pun turun menjadi 66 persen dan publik sebanyak 34 persen.
Dana hasil PMN 2022 akan digunakan untuk penyelesaian dua ruas tol yakni proyek tol Kayu Agung-Palembang-Betung sebesar Rp2,004 triliun dan tol Ciawi-Sukabumi sebesar Rp996 triliun.
Apabila publik tidak berhasil menyerap dana rights issue hingga Rp3,9 triliun, WSKT akan mencari alternatif pembiayaan lainnya untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan penyelesaian proyek.
Akhirnya, pada Selasa (5/7/2022), WSKT bersama dengan 5 BUMN lain mendapatkan restu rights issue dari Komisi VI DPR. Sesuai rencananya, WSKT bakal melanjutkan proses rights issue ini agar dapat rampung paling lambat pada awal 2023.