Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini 7 Alasan Penting Mengapa Warren Buffett Borong Saham Occidental Petroleum

Berkshire Hathaway Inc. pada Jumat (19/8/2022) meraih persetujuan untuk membeli sebanyak 50 persen saham Occidental Petroleum Corp.
Investor kawakan Warren Buffett/Istimewa.
Investor kawakan Warren Buffett/Istimewa.

Bisnis.com, JAKARTA – Invetsor terkenal Wall Street, Warren Buffett terus meningkatkan kepemilikan sahamnya di perusahaan minyak dan gas AS Occidental Petroleum Corp.

Mengutip Bloomberg, Minggu (21/8/2022), perusahaan investasi milik Warren Buffet, Berkshire Hathaway Inc. pada Jumat (19/8/2022) meraih persetujuan untuk membeli sebanyak 50 persen saham Occidental Petroleum Corp.

Beberapa pelaku pasar Wall Street percaya aksi ini adalah langkah menuju pengambilalihan penuh Occidental oleh Berkshire, yang mungkin berakhir dengan biaya akuisisi lebih dari US$50 miliar setara Rp743,77 triliun.

Berikut sejumlah alasan mengapa Occidental menarik bagi Berkshire:

1. Minyak

Inflasi tampaknya menjadi tren global pada semester I/2022 dan minyak mentah adalah salah satu investasi lindung nilai alami terbaik. Faktor invasi Rusia ke Ukraina dan kurangnya investasi di ladang minyak baru selama lima tahun terakhir telah memukul pasokan, yang menyebabkan profil produksi stagnan di mana-mana mulai dari OPEC hingga produksi AS.

Sementara itu, permintaan bahan bakar fosil menjadi kuat setelah pandemi, bahkan ketika pemerintah mendorong peralihan ke energi bersih.

Dengan investasi di seluruh sektor energi dari utilitas hingga tenaga surya, Buffett mengklaim sebagai seorang realis dalam perdebatan seputar bahan bakar fosil.

2. Keakraban

Buffett pertama kali berinvestasi di Occidental pada 2019 ketika perusahaan minyak itu dalam perang penawaran dengan Chevron Corp. untuk membeli saham kompetitor Anadarko Petroleum Corp. 

Ketika itu, CEO Occidental Vicki Hollub terbang ke Omaha, Nebraska, di Gulfstream V milik perusahaan dan meyakinkan Buffett untuk ikut menambahkan US$10 miliar ke kasnya. Modal itu sudah cukup untuk mengambil kesepakatan dan membuat Chevron mundur.

Sebagai gantinya, Buffett mendapat saham preferen yang menghasilkan return 8 persen per tahun ditambah waran untuk membeli lebih banyak saham biasa seharga US$59,62 per saham. Hari ini, dengan saham Occidental di kisaran US$71,29, maka waran tersebut akan menghasilkan keuntungan lebih dari US$900 juta jika dilaksanakan.

3. Nilai

Awalnya kesepakatan Anadarko dinilai bencana karena membuat neraca Occidental mencatatkan lebih dari US$30 miliar utang tambahan, tepat sebelum pandemi. Nilai pasar Occidental naik dari US$50 miliar sebelum transaksi pada 2019 menjadi kurang dari US$9 miliar menjelang akhir 2020 karena harga minyak jatuh.

Namun di sisi lain, pembeliaan Anadarko menciptakan permainan nilai yang baik untuk Buffett. Ketika minyak mentah berbalik arah akhir tahun lalu dan didorong oleh invasi Rusia ke Ukraina, Occidental berada di posisi terbaik untuk diuntungkan. Saham tersebut adalah yang berkinerja terbaik di indeks S&P 500 tahun ini, naik lebih dari 140 persen dibandingkan dengan penurunan indeks sebesar 11 persen.

"Oxy memulai tahun ini dengan banyak hutang dengan eksposur minyak besar-besaran. Melonjaknya harga minyak mentah berarti perusahaan sekarang melunasi hutang itu dan memompa uang tunai,” kata Bill Smead, pemilik Smead Capital Management Inc. dan merupakan 20 pemegang saham teratas di Occidental.

4. Uang tunai

Kebanyak uang tunai telah menjadi tantangan investasi terbesar Berkshire selama beberapa tahun terakhir. Konglomerat itu memiliki sekitar US$105 miliar pada akhir Juni 2022. Perusahaan diperkirakan akan menghasilkan sekitar US$8 miliar arus kas bebas setiap kuartal selama lima tahun ke depan, menurut Greggory Warren dari Morningstar Research Services LLC.

Inflasi tertinggi dalam 40 tahun merupakan insentif besar untuk menggunakan uang itu.

“Occidental akan bekerja lebih baik sebagai anak perusahaan Berkshire daripada memegang saham mengingat volatilitas yang ada di pasar energi/komoditas,” kata Greggory Warren.

5. Minyak Serpih (shale oil)

Occidental bukan hanya salah satu produsen terbesar di Permian Basin, ladang minyak terbesar AS, tetapi juga memiliki salah satu biaya terendah dengan harga minyak hanya US$40 per barel yang dibutuhkan untuk mempertahankan dividennya.

Minyak West Texas Intermediate saat ini diperdagangkan pada sekitar US$90 per barel. Arus kas bebas Occidental mencapai rekor US$4,2 miliar per kuartal II/2022.

Pembelian Anadarko mungkin mahal, tetapi memungkinkan Occidental untuk mengangkat kepemilikan tanahnya di Permian menjadi 2,8 juta acre,  atau 14 kali lipat dari ukuran gabungan lima kota bagian New York City. Aksi ini juga menambahkan aset arus kas yang stabil di Teluk Meksiko dan Aljazair.

6. CEO

Buffett memiliki hubungan pribadi yang baik dengan CEO Occidental Vicki Hollub, yang dimulai pada pertemuan 2019 di Omaha, yang ditengahi oleh CEO Bank of America Corp. Brian Moynihan.

Tahun ini, Buffett memuji Hollub setelah membaca transkrip konferensi laporan pendapatan Occidental pada 25 Februari, di mana dia berjanji untuk disiplin keuangan bahkan ketika harga minyak naik.

“Saya membaca setiap kata, dan mengatakan inilah yang akan saya lakukan. Dia menjalankan perusahaan dengan cara yang benar,” kata Buffett kepada CNBC di Squawk Box pada Maret 2022.

7. Undang-Undang Pengurangan Inflasi 2022

Industri minyak sebagian besar mengkritik Rancangan Undang-Undang Pengurangan Inflasi (Inflation Reduction Act) yang ditandatangani Presiden Joe Biden menjadi undang-undang bulan ini.

“Undang-undang senilai US$437 miliar menghambat investasi yang dibutuhkan dalam minyak dan gas dan menawarkan kebijakan yang salah pada waktu yang salah,” kata American Petroleum Institute.

Tapi Hollub secara mengejutkan optimistis dengan menyebut RUU itu sangat positif. Hal itu mungkin ada hubungannya dengan perluasan kredit pajak untuk penangkapan karbon, di mana Occidental adalah pendukung utama.

Perusahaan memiliki rencana untuk membangun pabrik penangkap udara langsung terbesar di dunia yang akan mendorong kredit pajak sebesar US$180 untuk setiap ton karbon yang dihisap dari udara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper