Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Minyak Mentah Naik selama Sepekan, Imbas Kesepakatan Nuklir Iran

Pasar minyak mentah telah dikejutkan oleh serangkaian berita utama baik bernada positif maupun negatif dalam beberapa hari terakhir.
Tangki penyimpanan minyak di California, Amerika Serikat/Bloomberg-David Paul Morris
Tangki penyimpanan minyak di California, Amerika Serikat/Bloomberg-David Paul Morris

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah acuan global berakhir turun pada perdagangan Jumat (12/8/2022) waktu setempat, tetapi masih membukukan kenaikan mingguan karena para pedagang menimbang prospek permintaan yang lebih tinggi pada musim dingin melawan sentimen kembalinya potensi pasokan dari Iran.

Mengutip Bloomberg, Sabtu (13/8/2022), harga West Texas Intermediate berjangka mengakhiri pekan ini dengan naik 3,5 persen, sekalipun sempat kehilangan 2,4 persen pada Jumat. Iran mengatakan dapat menerima kesepakatan nuklir yang ditengahi Uni Eropa jika menerima jaminan tertentu. Prospek lebih banyak pasokan minyak menghapus semua keuntungan di awal sesi.

Minyak mentah telah dikejutkan oleh serangkaian berita utama baik bernada positif maupun negatif dalam beberapa hari terakhir. Namun inflasi yang mendingin yang dapat mengurangi laju kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve telah mendukung harga komoditas secara luas.

“Pandangan saya adalah pasar bergerak lebih tinggi. Jumlah permintaan di AS lebih baik dan kita telah memperhitungkan banyak penyesuaian permintaan negatif ke pasar pada saat ini,” kata Rebecca Babin, pedagang energi senior di CIBC Private Wealth Management.

Badan Energi Internasional minggu ini menaikkan perkiraan untuk pertumbuhan permintaan global, yang telah mendukung harga minya. Di sisi lain, Organisasi Negara Pengekspor Minyak memperkirakan pasar global akan mengalami surplus kuartal ini, dan memangkas perkiraan jumlah minyak mentah yang perlu dipompa.

Sementara itu banyak analis dan pedagang percaya prospek kesepakatan nuklir Iran belum diperhitungkan ke pasar. Rapidan Energy Group menilai kedua belah pihak, AS dan Iran, telah membuat kemajuan tambahan yang cukup untuk pergeseran ekspektasi waktu kesepakatan dari kuartal pertama 2023 ke kuartal keempat 2022.

Meskipun harga telah reli minggu ini, pasar opsi menceritakan kisah yang berbeda. Pedagang membayar premi terbesar untuk opsi put bearish atas panggilan bullish sejak Februari. Pengukur itu, yang dikenal sebagai istilah put skew, telah tumbuh dengan mantap sejak kekhawatiran tentang kekuatan ekonomi global meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper