Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perayaan 45 Tahun Pasar Modal, Edukasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah

Literasi yang belum merata ke seluruh masyarakat Indonesia, menyebabkan investor lebih suka mendapatkan rekomendasi saham dari orang yang tidak kompeten.
Pengunjung melihat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/8/2020). Pada penutupan perdagangan awal pekan, IHSG ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melihat papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/8/2020). Pada penutupan perdagangan awal pekan, IHSG ditutup melemah 2,78 persen atau 143,4 poin ke level 5.006,22. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Memasuki usia ke-45 tahun, Pasar Modal Indonesia masih menghadapi tantangan edukasi yang menjadi pekerjaan rumah bersama dalam jangka panjang.

Research Team NH Korindo Sekuritas Indonesia menilai jumlah investor di pasar modal terus meningkat menjadi 9,3 juta, termasuk investor reksa dana yang mencapai 8,64 juta hingga Juli 2022 menjadi tantangan tersendiri.

"Kami melihat ini langkah awal yang baik, mengenal pasar modal dimulai dengan berinvestasi pada reksadana, sehingga risiko akan sesuai dengan profil investor," terangnya kepada Bisnis, Selasa (9/8/2022).

NH Korindo menilai tantangan Pasar Modal Indonesia ke depan berada pada rendahnya literasi keuangan nasional, khususnya pemahaman mengenai produk produk di bidang pasar modal.

Literasi yang belum merata ke seluruh masyarakat Indonesia, menyebabkan investor lebih suka mendapatkan rekomendasi saham dari orang yang tidak memiliki kompetensi di bidang tersebut. Investor lebih menyukai rekomendasi tersebut daripada mencoba memahami atau mempelajari ilmu investasi sendiri.

"Jadi kami harapkan otoritas pasar modal Indonesia bisa memberikan edukasi yang dewasa dan mencukupi tentang seluk-beluk investasi di pasar modal, baik terhadap para pegawai dari para sekuritas anggota bursa, maupun kepada para nasabahnya," terangnya.

Dengan begitu, ke depannya tidak ada lagi korban-korban yang tertipu aksi 'pom-pom' oleh para influencer yang tidak bertanggung jawab.

Namun, NH Korindo juga menilai pertumbuhan ketertarikan terhadap pasar modal dan investasi di beberapa tahun terakhir sangat bagus, menunjukkan kalau ada keinginan yang besar dari masyarakat umum untuk terlibat.

Kurangnya edukasi yang menarik tentang investasi yang aman terutama untuk pemula dari saluran-saluran lembaga menyebabkan tingginya kasus-kasus penipuan.

Dari sisi jumlah emiten baru, pasar Indonesia paling aktif dengan jumlah perusahaan tercatat sebanyak 41 perusahaan sepanjang tahun berjalan 2022.

"Pasar modal adalah salah satu cara mendapatkan sumber pendanaan selain melalui perbankan, IPO 41 emiten selama tahun 2022 adalah kesempatan baik memanfaatkan tren suku bunga BI 7DRRR rendah 3,50 persen," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper