Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Bitcoin Naik Tembus US$23.000, Waktunya Beli Lagi?

Investor kripto dinilai masih wait and see untuk melakukan aksi beli Bitcoin.
Ilustrasi Mata Uang Kripto Bitcoin/Antara
Ilustrasi Mata Uang Kripto Bitcoin/Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Harga bitcoin dan deretan altcoin terpantau cukup bervariasi pada perdagangan hari ini.

Mengutip data CoinMarketCap, Jumat (5/8/2022), pada 10.46 WIB harga bitcoin naik 0,10 persen dalam 24 jam terakhir ke posisi US$23.131. Kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar ini sebelumya sempat turun 0,86 persen ke posisi US$22.940. pada 10.30 WIB.

Sementara itu, harga sejumlah altcoin juga kompak menguat, antaralain ethereum (ETH) naik 0,44 persen menjadi US$1.658, solana (SOL) terkerek 1,58 persen ke level US$40, dan binance (BNB) juga melemah tipis 3,13 persen ke US$313,62.

Trader Tokocrypto, Afid Sugiono, mengatakan pola pergerakan pasar kripto masih sulit menampilkan performa terbaik karena sejumlah alasan.

Pertama, market dinilai gagal bangkit setelah banyak investor melakukan aksi profit taking seiring volume perdagangan yang menurun sejak Senin, (1/8/2022). Investor diyakini wait and see di pasar kripto.

“Volume transaksi khususnya bitcoin terpantau sideways. Investor juga berubah haluan untuk tidak melakukan akumulasi ketika bitcoin gagal tembus level resistensinya di US$23.000 sehingga terjadi aksi profit taking,” ungkap Afid dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (5/8/2022).

Dirinya melihat koreksi harga bitcoin saat ini masih tergolong normal di pasar kripto. Sebelum aset kripto menguat kembali, kenaikan harga harus dibarengi dengan koreksi atau retest terlebih dahulu.

“Perilaku investor saat ini normal, dan jika besarnya aksi ambil untung ini meningkat dalam beberapa minggu ke depan, mereka dapat bertindak sebagai katalis untuk kelanjutan bearish lainnya dalam jangka pendek,” imbuhnya.

Pada perdagangan Rabu kemarin, pasar kripto sempat terkena sentimen ketegangan geopolitik yang melibatkan China, saat Ketua DPR AS Nancy Pelosi berkunjung ke Taiwan.

Afid meyakini, apabila pasar saham anjlok, maka pasar kripto pun akan terpengaruh. Apalagi, Taiwan sebagai produsen chip semiconductor dapat mengganggu pasokan dan berpengaruh pada mining kripto.

Dari sisi analisis teknikal, level resistensi bitcoin saat ini berada di posisi US$23.509 dan titik support terdekatnya pada US$22.850.

“Selama koreksi harga bitcoin tidak breakout di support US$21.000, maka ini masih termasuk hal normal,” tutup Afid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper