Bisnis.com, JAKARTA - PT Indika Energy Tbk. (INDY) mencatatkan laba bersih US$200,65 juta atau sekitar Rp2,98 triliun pada semester I/2022, melonjak 15 kali lipat.
INDY membukukan pendapatan US$1,94 miliar atau sekitar Rp28,84 triliun (estimasi kurs Jisdor Rp14.882 per dolar AS pada 30 Juni 2022). Raihan pendapatan naik 66,49 persen year on year (yoy) dari US$1,16 miliar pada semester I/2021.
Pendapatan anggota baru Indeks LQ45 tersebut ditopang penjualan batu bara ekspor yang mencapai US$1,5 miliar per Juni 2022, sedangkan di dalam negeri hanya US$258,08 juta. INDY juga mencatatkan pendapatan kontrak dan jasa US$154,19 juta, dan perdagangan lainnya US$26,65 juta.
Sementara itu, beban pokok INDY ikut naik menjadi US$1,27 miliar pada semester I/2022 dari US$905,74 juta pada semester I/2021. Namun, laba kotor masih melonjak menjadi US$668,86 juta dari sebelumnya US$258,91 juta.
Indika Energy membukukan laba bersih US$200,65 juta atau sekitar Rp2,98 triliun pada semester I/2022, melonjak 1.517 persen dari US$12 juta pada semester I/2021. Laba per saham dasar naik menuju US$0,0385 dari sebelumnya US$0,0007.
INDY menggelontorkan kas untuk investasi US$108,41 juta, naik dari tahun sebelumnya US$38,3 juta. Posisi kas dan setara kas akhir periode US$1,01 miliar, naik signifkan dari US$614,53 juta.
Baca Juga
Liabilitas INDY mencapai US$2,803 miliar per semester I/2022, turun sekitar US$4 juta dari akhir tahun lalu US$2,807 miliar. Libilitas jangka pendek US$1,11 miliar dan jangka panjang US$1,68 miliar.
Ekuitas INDY mencapai US$1,16 miliar per Juni 2022, naik dari akhir 2021 senilai US$883,71 juta. Total aset Indika Energy pun mencapai US$3,97 miliar, naik dari sebelumnya US$3,69 miliar.