Bisnis.com, JAKARTA - Emiten taksi, PT Blue Bird Tbk. (BIRD) menargetkan terus meningkatkan kepemilikan electric vehicle (EV) atau mobil listrik dalam armadanya sekalipun tengah kena gugatan Rp11 triliun.
Direktur Utama Blue Bird Sigit Djokosoetono mengungkapkan saat ini Bluebird memiliki kurang lebih 60 unit mobil listrik yang beroperasi di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta dan Bali.
"Kami berencana menambah unit kendaraan listrik sekitar 50-60 unit hingga akhir tahun 2022 dengan fokus di Jakarta dan Bali serta kota-kota besar lainnya seperti Semarang dan Surabaya," jelasnya kepada Bisnis dikutip Kamis (4/8/2022).
Lebih lanjut, emiten berkode BIRD ini menargetkan melakukan peremajaan dan penambahan armada sekitar 4.000--5.000 unit dengan 10 persen di antaranya merupakan armada listrik e-Bluebird dan e-Silverbird.
Terlebih, saat ini terjadi kenaikan harga serta kelangkaan BBM yang memberikan dampak yang cukup luas, bukan hanya bagi sektor transportasi, melainkan juga beberapa sektor bisnis lainnya.
Namun, belajar dari pengalaman sebelumnya perusahaan akan mengkaji dan melakukan efisiensi operasional untuk mengatasi hal tersebut.
Baca Juga
"Di lain sisi, kami telah melakukan transisi energi bahan bakar sebagian besar armada taksi Bluebird ke CNG [compressed natural gas] dan taksi listrik," terangnya.
Sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat, Perseroan mencatatkan rebound pendapatan yang jauh melampaui pencatatan Januari sebagai wujud peningkatan permintaan layanan Blue Bird.
Bahkan Semester I/2022 ditandai dengan pertumbuhan positif tiga kuartal secara berturut-turut sejak pandemi melanda di bulan Maret 2020.
"Hingga kuartal II/2022, seiring dengan mulai terkendalinya pandemi utilisasi armada Blue Bird telah mencapai lebih dari 90 persen pada hari-hari tertentu, hal ini menunjukan implikasi kepercayaan diri masyarakat untuk bepergian bersama Bluebird sebagai solusi mobilitas terpercaya," katanya.
BIRD mencatatkan laba bersih Rp148 miliar pada Semester I/2022. Kinerja tersebut tumbuh 593 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Di periode ini, margin laba kotor BIRD naik hingga 20 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada paruh pertama 2022, BIRD ini membukukan pendapatan tertinggi selama periode pandemi Covid-19, atau naik 48 persen menjadi Rp1,548 triliun, yang hampir setara dengan pendapatan perseroan selama periode pra-pandemi.