Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gerak Cepat! Emiten Produsen Prochiz (KEJU) Serap 83 Persen Capex

Alokasi capex KEJU ditujukan untuk investasi gudang baru di Cikarang, serta pengadaan berbagai mesin pabrik.
Beberapa portofolio produk keju merek Prochiz yang diproduksi oleh PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) - prochiz.com
Beberapa portofolio produk keju merek Prochiz yang diproduksi oleh PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) - prochiz.com

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen keju merek Prochiz, PT Mulia Boga Raya Tbk. (KEJU) telah menyerap 83 persen dari total alokasi belanja modal tahun ini.

Perseroan mengalokasikan Rp60 miliar untuk pembangunan gudang dan mesin produksi, sehingga realisasi serapan mencapai Rp55 miliar.

“Sejauh ini serapan sudah mencapai Rp55 miliar, sesuai dengan rencana kami untuk membangun gudang dan mesin produksi,” kata Direktur Utama KEJU Bobby Gandasaputra dalam jawaban tertulis kepada Bisnis, Senin (1/8/2022).

Alokasi capex ditujukan untuk investasi gudang baru di Cikarang, serta pengadaan berbagai mesin pabrik. Aksi ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan pendapatan pada 2022.

KEJU menerapkan strategi investasi pada sistem yang terintegrasi dari produksi sampai dengan distribusi. Dengan adanya sistem yang terbaru dan terintegrasi, Mulia Boga Raya dapat melakukan banyak efisiensi di 2021 dan juga pada 2022.

Di tengah risiko inflasi yang makin meningkat, Bobby mengatakan kinerja di semester II/2022 masih akan didukung oleh kontribusi produk-produk baru yang telah diluncurkan. Bisnis ekspor dan penjualan melalui dagang-el diharapkan juga bisa menggenjot penjualan.

“Untuk mengantisipasi inflasi, perseroan akan melakukan promosi-promosi yang tepat sasaran di produk-produk tertentu dan pada waktu yang tepat. Kami juga akan lebih gencar lagi melakukan efisiensi di berbagai bidang,” kata Bobby.

KEJU tercatat membukukan pertumbuhan kinerja pada semester I/2022. Penjualan bersih KEJU mencapai Rp579,08 miliar, naik 15,43 persen yoy dibandingkan dengan Rp501,65 miliar pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Segmen keju blok masih menjadi kontributor terbesar dengan nilai Rp475,98 miliar, kemudian disusul keju lembaran Rp89,22 miliar dan lain-lain Rp13,87 miliar.

Seiring dengan naiknya penjualan, beban pokok penjualan KEJU juga naik 19,57 persen menjadi Rp399,03 miliar. Kenaikan beban yang lebih tinggi daripada penjualan membuat laba kotor KEJU hanya naik 7,2 persen yoy dari Rp167,94 miliar menjadi Rp180,04 miliar.

Sementara itu, laba periode berjalan KEJU selama Januari—Juni 2022 berada di angka Rp80,20 miliar, naik 11,32 persen secara tahunan dibandingkan dengan Rp72,04 miliar pada periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Adapun total aset KEJU pada 30 Juni 2022 berjumlah Rp871,45 miliar, naik dari posisi 31 Desember 2021 Rp767,72 miliar. Kenaikan terutama disumbang oleh kenaikan aset lancar sebesar 13,71 persen menjadi Rp565,92 miliar.

Sementara itu, total liabilitas KEJU juga terpantau naik menjadi Rp204,70 miliar per 30 Juni 2022 dari Rp181,90 miliar pada 31 Desember 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper