Bisnis.com, JAKARTA — Emiten ritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) mencatatkan peningkatan kinerja pada semester I/2022. Penjualan dan laba Ramayana selama enam bulan pertama tahun ini lebih baik daripada tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasi di harian Bisnis Indonesia pada Jumat (29/7/2022), pendapatan RALS pada semester I/2022 mencapai Rp1,85 triliun, naik 8,10 persen dibandingkan dengan semester I/2021 sebesar Rp1,71 triliun.
Kenaikan ditopang oleh pertumbuhan penjualan barang beli putus sebesar 5,71 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp1,44 triliun, dari Rp1,37 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, komisi penjualan konsinyasi naik 17,53 persen yoy menjadi Rp407,50 miliar.
RALS tercatat mampu menurunkan beban pokok penjualan menjadi Rp938,45 miliar pada semester I/2022, 1,54 persen lebih rendah daripada semester I/2021 sebesar Rp953,17 miliar.
Hal tersebut membuat laba kotor RALS naik 20,15 persen yoy dari Rp763,74 miliar pada semester I/2021 menjadi Rp917,64 miliar di semester II/2022.
Sementara itu, laba tahun berjalan Ramayana meningkat 107,53 persen yoy menjadi Rp286,03 miliar pada semester I/2022. Tahun lalu pada periode yang sama, laba tahun berjalan Ramayana hanya sejumlah Rp137,82 miliar.
Baca Juga
Selama Januari-Juni 2022, total aset RALS turun dari Rp5,08 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp5,07 triliun per 30 Juni 2022. Penurunan terutama disebabkan oleh turunnya aset tidak lancar dari Rp1,84 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp1,79 trilliun pada 30 Juni 2022.
Total liabilitas juga turun dari Rp1,48 triliun pada akhir tahun menjadi Rp1,41 triliun per Juni 2022. Penurunan terutama terjadi pada liabilitas jangka pendek pada pos utang usaha yang turun menjadi Rp484,77 miliar, dari sebelumnya Rp607,24 miliar.