Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen consumer goods PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) membukukan kenaikan kinerja sepanjang semester I/2022. Laba perseroan tercatat tumbuh 12,6 persen menjadi Rp3,42 triliun dari Rp3,04 triliun pada periode yang sama di tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan yang dipublikasi Selasa (26/7/2022), penjualan bersih Unilever Indonesia tercatat mencapai Rp21,46 triliun, naik 6,37 persen secara yoy dibandingkan dengan Rp20,17 triliun pada semester I/2022.
Segmen produk kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh masih menjadi kontributor terbesar dengan penjualan mencapai Rp14,23 triliun di paruh pertama 2022, naik dari realisasi semester I/2021 sebesar Rp13,48 triliun. Segmen makanan dan minuman juga memperlihatkan pertumbuhan menjadi Rp7,22 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya Rp6,68 triliun.
Meski demikian, pertumbuhan kinerja ini ternyata masih lebih rendah daripada realisasi pada semester I/2020 atau tahun awal pandemi yang mencapai Rp21,77 triliun.
Saat itu, penjualan domestik maupun ekspor segmen kebutuhan rumah tangga dan perawatan tubuh mencapai Rp15,10 triliun dan makanan minuman menyumbang Rp6,66 triliun.
Research Analyst MNC Sekuritas Raka Junico mengemukakan kinerja penjualan UNVR sepanjang semester I/2022 lebih banyak ditopang oleh segmen food and nourishment. Dia menduga kinerja penjualan yang turun daripada posisi 2020 dipicu oleh berkurangnya pangsa pasar perseroan.
Baca Juga
“Sebenarnya pangsa pasar sudah menurun dari tahun ke tahun. Mengenai potensi ke depan, tentu perlu mempertimbangkan lagi dengan kompetitor domestik, karena perusahaan konsumer sama-sama tertekan kenaikan harga komoditas walau ada potensi penurunan hingga akhir tahun,” kata Raka, Selasa (26/7/2022).
Kondisi ini turut memperjelas strategi UNVR untuk fokus pada bisnis intinya dan mulai memberi fokus lebih pada segmen premium, mengingat eksposur terhadap inflasi cenderung rendah sekaligus bisa menjaga margin.
“Kenaikan harga jual rata-rata sudah dilakukan UNVR sejak akhir 2021 dan kenaikan secara tahunan di semester I/2022 lebih cenderung karena festive season. Pendapatan juga ditopang segmen makanan dan minuman. Jadi opsi mereka untuk mengerek penjualan adalah dengan inovasi pada produk bisnis inti dan juga efisiensi untuk menjaga margin,” paparnya.