Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kawasan industri PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. (BEST) mengumumkan telah mengantongi fasilitas kredit untuk pengembangan data center bersama sejumlah bank.
Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (25/7/2022), emiten bersandi BEST ini mengumumkan penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi senilai US$90 juta.
Perseroan beserta anak-anak perusahaannya yaitu PT Bekasi Matra Industrial Estate, PT Bekasi Surya Pratama, dan PT Best Sinar Nusantara telah menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman baru dengan PT Bank Permata Tbk, Indonesia Eximbank, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Indonesia Infrastructurre Finance, dan PT Bank JTrust Indonesia Tbk. selaku lenders.
“Dana yang dipinjam tersebut akan digunakan perseroan untuk melakukan terhadap pinjaman fasilitas USD sindikasi yang saat ini telah ada dan penggantian biaya-biaya dan ongkos-ongkos terkait pembangunan infrastruktur area data center di kawasan industri MM2100,” ungkap Corporate Secretary BEST Herdian dalam keterbukaan informasi.
Jangka waktu pinjaman kepada lima lenders tersebut akan memiliki jangka waktu pinjaman 78 bulan sejak tanggal penandatanganan Perjanjian Fasilitas Pinjaman USD Baru.
Adapun, pinjaman tersebut dikenakan margin 5 persen, acuan tarif pembiayaan semalam baru atau Secured Overnight Financing Rate (SOFR) 3 bulan, serta credit adjustment spread.
Baca Juga
“Tersedianya dana ini untuk mendukung arus kas dalam menunjang kegiatan usaha Perseroan,” jelas Herdian.
BEST juga diketahui akan mengalokasikan belanja modal senilai Rp300 miliar - Rp350 miliar untuk tahun ini.
Direktur Utama Bekasi Fajar Industrial Estate Yoshihiro Kobi mengatakan capital expenditure (capex) itu untuk akuisisi lahan dan pembangunan infrastruktur kawasan industri.
Adapun, capex tersebut akan sangat tergantung dengan performa penjualan serta arus kas perseroan.
“Hingga akhir Mei kami sudah membelanjakan capex sebesar Rp55 miliar atau 11 persen dari target alokasi capex 2021,” kata Kobi, Jumat (2/7/2021).
Di tengah situasi pandemi yang masih berlarut-larut, emiten dengan kode saham BEST ini membukukan pendapatan prapenjualan atau marketing sales seluas 0,5 hektare dengan harga jual rata-rata Rp3 juta per hektare pada kuartal I/2021.