Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dapen Telkom Buka Suara Soal Investasi di Saham Sritex SRIL

Direktur Investasi Dapen Telkom Siti Rakhmawati mengatakan pihaknya membeli saham Sritex SRIL pada 2013.
Seorang karyawan tengah memeriksa mesin di pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk. Dapen Telkom membeli saham Sritex SRIL pada 2013. /sritex.co.id
Seorang karyawan tengah memeriksa mesin di pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk. Dapen Telkom membeli saham Sritex SRIL pada 2013. /sritex.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Dana Pensiun (Dapen) PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) diketahui melakukan investasi di saham PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex. Lalu, berapa harga saham SRIL yang dibeli Dapen Telkom sebelum terkena suspensi?

Direktur Investasi Dapen Telkom Siti Rakhmawati mengatakan, pihaknya membeli saham SRIL pada 2013. Saat itu, prospek perusahaan dengan permintaan seragam militer masih bagus.

"Kami beli di 2013. SRIL itu masuk investment universe karena ketika itu kami beli dengan melihat prospek perusahaan dengan permintaan seragam militer yang bagus. Namun ternyata sahamnya disuspensi karena PKPU," katanya, Jumat (22/7/2022).

Dia melanjutkan, pihaknya membeli saham SRIL di harga yang lebih tinggi dari saat ini. Namun, dia belum bisa menyebutkan di harga berapa pembelian saham tersebut dilakukan.

"Kami pastinya beli di harga yang tinggi dari saat ini, saya belum bisa sebutkan karena mesti di cek dulu. Tapi ketika tim kami datang ke public expose, kami jadi ada gambaran mengenai upaya Sritex untuk restrukturisasi utangnya," ucapnya.

Lebih lanjut, Rachmawati menjelaskan investasi perusahaan di saham Sritex tidak memengaruhi kemampuan perusahaan, untuk membayar uang pensiun kepada para pesertanya. Pasalnya, investasi perusahaan di saham SRIL hanya Rp1,4 miliar.

Sebelumnya, Corporate Secretary Sri Rejeki Isman Welly Salam mengatakan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk pembukaan suspensi saham SRIL.

"Kami mohon maaf, suspensi saham Sritex mengganggu investor melakukan aktivitas mereka. Ini hal yang jadi perhatian utama kami. Kami beberapa kali berkomunikasi dengan otoritas, khususnya BEI, terkait bagaimana saham SRIL bisa diperdagangkan lagi," ucap Welly.

Menurutnya, komunikasi SRIL dengan pihak bursa adalah mengenai hal administrasi. Dia menyebut, pihaknya sudah menyelesaikan administrasi yang diperlukan dari pihak BEI, untuk pencabutan suspensi saham SRIL.

Saat ini, lanjutnya, SRIL tengah menunggu salinan keputusan pencabutan kasasi dari QNB dan Citibank, dari Mahkamah Agung (MA) untuk menjadi dasar bagi SRIL untuk melakukan keterbukaan informasi, dan menyampaikan hal-hal yang terkait administrasi ke BEI dan Otoritas Jasa Keuangan, serta kreditur dan pemegang saham lainnya.

Sebagai informasi, BEI mencatat saham SRIL telah mengalami suspensi selama satu tahun per 18 Mei 2022, sehingga berpotensi delisting. Masa suspensi saham SRIL akan mencapai 24 bulan pada 18 Mei 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper