Bisnis.com, JAKARTA - Seiring penghentian akses penarikan dana oleh platform Zipmex, investor aset kripto diminta memperhatikan sejumlah hal sebelum memanfaatkan aplikasi investasi untuk aset paling volatil tersebut.
Dibalik tingginya minat investasi pada aset kripto, terdapat beberapa faktor pendukung yang berperan, di antaranya, pedagang aset kripto, pemerintah, hingga investor. Adapun berbagai faktor tersebut diharapkan membantu investasi aset kripto menjadi lebih mudah dan aman.
Chief Marketing Officer PINTU Timothius Martin mengungkapkan terdapat dua hal jika bicara tentang masa depan investasi kripto Indonesia, yaitu dari sisi market dan user behaviour.
"Dari sisi pasar, Indonesia masih memasuki tahap awal dengan jumlah investor kripto yang hampir mencapai 15 juta atau sekitar empat persen dari jumlah populasi, sedangkan di negara-negara dengan tingkat literasi finansial yang tinggi misalnya seperti Singapura sudah mencapai 20 persen,” katanya, dikutip Kamis (21/7/2022).
Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Finder Cryptocurrency Adoption Index disebutkan, kepemilikan aset kripto masyarakat di Singapura mencapai 21,9 persen.
Masih menurut data tersebut, dalam hal kepemilikan aset kripto, Singapura lebih unggul dibandingkan Australia dan Indonesia.
Baca Juga
“Dalam 4-5 tahun ke depan kami memprediksi jumlah investor kripto di Indonesia bisa mencapai 50 juta investor. Hal tersebut dapat terwujud karena kami melihat adanya perubahan user behaviour," tuturnya.
Dalam beberapa tahun terakhir sebelum melejitnya popularitas kripto kebanyakan pengguna hanya ikut-ikutan tanpa memiliki bekal informasi yang cukup, sekarang investor sudah lebih bijak dalam mengambil keputusan dalam berinvestasi dan lebih selektif memilih aset yang akan diinvestasikan.
Perubahan user behaviour ini didukung dengan banyaknya informasi yang dapat diakses oleh investor melalui media sosial maupun portal berita.
"Selanjutnya, adanya peran pemerintah melalui Bappebti yang memberikan perlindungan melalui regulasi dan kebijakan yang diterbitkan bagi investor maupun pedagang aset kripto,” ujar Timo.
Adapun investor kripto di Indonesia terus tumbuh. Berdasarkan data dari Bappebti, investor kripto di Indonesia hingga Juni 2022 telah mencapai 14,6 juta investor.
Terdapat peningkatan 2,2 juta investor dalam kurun waktu lima bulan di mana investor kripto baru mencapai 12,4 juta.
“Dalam kurun waktu 2 tahun kami mampu dipercaya oleh lebih dari 5 juta users yang menjadikan aplikasi PINTU sebagai pintu masuk dalam mengakses aset finansial yang bersifat global yaitu cryptocurrency," katanya.
Dia menambahkan investasi kripto di Indonesia memiliki masa depan yang sangat baik sejalan dengan sinergi yang telah dilakukan oleh seluruh stakeholder yang telah memberikan dampak positif bagi kemajuan industri kripto di Indonesia.
Dilansir Bloomberg pada Kamis (21/9/2022), Zipmex mengatakan di Twitter bahwa keputusan penghentian penarikan dana menyusul kondisi pasar yang bergejolak dan kesulitan keuangan yang diakibatkan oleh mitra bisnis utama perusahaan.
Sumber yang mengetahui informasi ini menyebutkan keputusan Zipmex menyusul paparan platform terhadap pemberi pinjaman kripto bermasalah Babel Finance. Sementara itu, juru bicara di Babel belum memberikan komentar.
“Karena kombinasi keadaan di luar kendali kami termasuk kondisi pasar yang bergejolak, dan kesulitan keuangan yang diakibatkan oleh mitra bisnis utama kami, untuk menjaga integritas platform kami, kami akan menghentikan penarikan hingga pemberitahuan lebih lanjut,” tulis manajemen Zipmex di Twitter, Rabu (20/7).