Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas menguat pada Selasa (19/7/2022), reli dua sesi beruntun karena pelemahan dolar AS yang dipicu rencana The Fed yang tidak terlalu agresif menaikkan suku bunga.
Harga emas Comex New York Exchange kontrak Agustus 2022 naik US$0,5 atau 0,03 persen menjadi US$1.710,70 per ounce. Harga emas telah merosot lebih dari 5 persen bulan ini, mengutip Antara.
Indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, melemah untuk hari ketiga berturut-turut, melayang di bawah 107 setelah mencapai tertinggi dua dekade minggu lalu di 109,14.
"Emas sedang berjuang hari ini bahkan ketika dolar jatuh sekitar dua pertiga dari satu persen. Prospek untuk menembus dari US$1.700 ke sisi atas terlihat semakin tipis, bahkan tidak dapat melakukannya ketika dolar telah jatuh lebih dari 2,5 persen dari level tertinggi selama beberapa sesi terakhir," kata Craig Erlam, analis di platform perdagangan daring OANDA.
Data ekonomi yang dirilis pada Selasa (19/7/2022) beragam. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa perumahan baru AS turun 2,0 persen yang disesuaikan secara musiman pada Juni menjadi 1,56 juta.
Departemen Perdagangan AS lebih lanjut melaporkan bahwa izin bangunan AS turun 0,6 persen menjadi 1,69 juta, tetapi 1,4 persen lebih tinggi dari angka pada tahun sebelumnya.
Baca Juga
Sementara itu, The Fed diperkirakan hanya menaikkan suku bunga 75 bps dalam FOMC pekan depan, setelah ekspektasi kenaikan sempat meningkat sebesar 100 bps akibat lonjakan inflasi pada Juni.