Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Babak Belur, Euro Rebound di Hadapan Dolar AS

Kenaikan suku bunga Federal Reserve lebih jauh dari ECB, dan faktor makro termasuk neraca berjalan Eropa yang memburuk dengan cepat membebani euro.
Mata uang euro./ Akos Stiller - Bloomberg
Mata uang euro./ Akos Stiller - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang euro rebound pada akhir perdagangan Selasa (12/7/2022) waktu setempat, setelah meluncur ke level terendah 20 tahun dan mendekati paritas atau keseimbangan terhadap dolar AS karena investor khawatir bahwa krisis energi di kawasan itu akan membawa resesi.

Mengutip Antara, Rabu (13/7/2022), mata uang tunggal mencapai 1,00005 dolar terhadap greenback, terendah sejak Desember 2002, setelah data menunjukkan sentimen investor Jerman pada Juli jatuh di bawah level pada awal pandemi virus corona karena kekhawatiran energi, kemacetan pasokan dan kenaikan suku bunga dari Bank Sentral Eropa (ECB).

"Sepertinya ini adalah prospek yang sangat suram untuk euro ..., paradigma sub-paritas sangat mungkin terjadi," kata Mazen Issa, ahli strategi valas senior di TD Securities di New York. Ia menambahkan bahwa mata uang tunggal bisa turun ke tingkat 85-90 sen AS.

Issa mengutip kenaikan suku bunga Federal Reserve lebih jauh dari ECB, dan faktor makro termasuk neraca berjalan Eropa yang memburuk dengan cepat membebani mata uang tunggal.

Dolar diuntungkan dari ekspektasi bahwa bank sentral AS memiliki lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga daripada rekan-rekannya, yang menghadapi prospek pertumbuhan yang lebih menantang.

Kekhawatiran bahwa Eropa bisa jatuh ke dalam resesi telah meningkat sejak pipa tunggal terbesar yang membawa gas Rusia ke Jerman, pipa Nord Stream 1, mulai pemeliharaan tahunan pada Senin (11/7/2022). Pemerintah, pasar, dan perusahaan-perusahaan khawatir penutupan itu mungkin diperpanjang karena perang di Ukraina.

Euro terakhir berada di 1,0045 dolar, setelah memantul dari area 1,0 dolar, yang oleh beberapa analis dikaitkan dengan faktor teknis yang berkaitan dengan aktivitas opsi dan short-covering.

Neil Jones, kepala penjualan mata uang di Mizuho, ​​mengatakan pasar telah menjual euro untuk mengantisipasi penembusan di bawah paritas. "Tetapi kami tidak mendapatkannya, yang menyebabkan para investor ini membeli kembali mata uang tersebut," jelanya. 

Beberapa rebound mungkin juga ada hubungannya dengan area 1,0 dolar menjadi level psikologis yang penting.

"Paritas lebih merupakan level psikologis daripada titik grafik yang penting. Poin grafik penting turun ke mungkin 0,96 dolar atau 0,98 dolar sebagai level teknis yang lebih penting." kata Marc Chandler, kepala strategi pasar di Bannockburn Global Forex di New York.

Kemungkinan katalis yang dapat mendorong euro kembali lebih rendah adalah data inflasi yang sangat diantisipasi pada Rabu, yang diperkirakan menunjukkan bahwa harga konsumen AS naik dengan tingkat tahunan sebesar 8,8 persen pada Juni.

"Kita mungkin harus menunggu IHK AS ... atau gambaran yang lebih jelas untuk pasar energi Eropa setelah pemeliharaan yang direncanakan di Nord Stream mendekati finalisasi euro-dolar untuk menembus ambang (paritas)," kata Simon Harvey, kepala valas di Monex Eropa.

Presiden Fed Richmond, Thomas Barkin mengatakan pada Selasa (12/7/2022) bahwa dia memperkirakan bank sentral AS akan berhasil dalam pertempurannya melawan inflasi, tetapi laju kemajuannya tidak dapat diprediksi.

Dolar Australia rebound dari level terendah dua tahun di tengah kekhawatiran pertumbuhan global karena China menerapkan pembatasan COVID-19 baru.

Aussie terakhir naik 0,36 persen pada 0,6761 dolar AS, setelah jatuh ke 0,6712 dolar AS, terendah sejak Juni 2020.

Dolar AS turun 0,47 persen terhadap yen Jepang menjadi 136,78 yen, setelah mencapai 137,73 yen pada Senin (11/7/2022), level terkuat dalam 24 tahun.

Indeks dolar turun 0,07 persen menjadi 108,06. Di pasar mata uang kripto, bitcoin turun 1,95 persen menjadi US$19.560. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Farid Firdaus
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper