Bisnis.com, JAKARTA - BUMN transportasi, PT Kereta Api Indonesia (Persero) bakal menerbitkan obligasi dan sukuk dengan total nilai Rp2 triliun untuk modal ekspansi dan pelunasan utang.
Obligasi anyar ini mendapat rating double A plus atau AA+ dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Berdasarkan prospektus ringkas yang dipublikasikan di Harian Bisnis Indonesia, Rabu (13/7/2022), PT KAI menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahap I 2022 sebesar Rp1,5 triliun, dari target plafon Rp2,2 triliun.
Penerbitan obligasi ini bersamaan dengan penerbitan sukuk ijarah berkelanjutan Kereta Api Indonesia tahap I 2022 sebanyak Rp500 miliar, dari target plafon Rp800 miliar.
Adapun, pokok obligasi senilai Rp1,5 triliun bakal terdiri atas 3 seri yang besaran dan suku bunga masing-masing ditentukan kemudian. Sementara jangka waktunya, Seri A bertenor 3 tahun, Seri B 5 tahun, dan Seri C 7 tahun.
Bunga obligasi bakal dibayarkan setiap kuartal, dengan besaran yang ditentukan kemudian dan pembayaran pertama dilaksanakan pada 5 November 2022. Sedangkan, jatuh tempo obligasi masing-masing yakni Seri A pada 5 Agustus 2025, Seri B pada 5 Agustus 2027, dan Seri C 5 Agustus 2029.
Baca Juga
Sementara itu, sukuk ijarah juga akan diterbitkan tanpa warkat dengan tiga seri, yang besaran masing-masing seri dan cicilan per tahun akan diumumkan kemudian.
Adapun, jangka waktu dari masing-masing seri sukuk yakni Seri A 3 tahun, Seri B 5 tahun, dan Seri C 7 tahun.
Cicilan imbalan ijarah dibayarkan setiap tiga bulan, dengan cicilan pertama dari seluruh seri bakal dilaksanakan pada 5 November 2022. Tanggal pembayaran terakhir sekaligus pelunasan sisa cicilan dilaksanakan masing-masing untuk Seri A pada 5 Agustus 2025, Seri B pada 5 Agustus 2027, dan Seri C 5 Agustus 2029.
Adapun, dana hasil penerbitan obligasi bakal digunakan untuk pembiayaan kembali obligasi jatuh tempo sebesar Rp1 triliun yang jatuh tempo pada 21 November 2022.
Sisanya, digunakan pengembangan angkutan perkeretaapian Sumatra Selatan berupa prasarana perkeretaapian.
Selanjutnya, dana penerbitan sukuk ijarah bakal digunakan 78 persen pengembangan angkutan perkeretaapian Sumatra Selatan berupa prasarana perkeretaapian.
Sisanya, dipakai KAI untuk pengadaan sarana KA Bandara International Adi Soemarmo yang berupa sarana trainset KRDE.