Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah diprediksi cenderung melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (12/7/2022) akibat keperkasaan dolar AS.
Kemarin, (11/7/2022), mata uang Garuda terpantau berakhir menguat 4 poin atau 0,03 persen ke Rp14.975 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya mencapai level tertinggi baru sejak Oktober 2002 di 108,19 pada akhir perdagangan Senin waktu setempat
Mata uang AS telah menguat di tengah ekspektasi bahwa The Fed akan terus menaikkan suku bunga secara agresif karena mengatasi inflasi yang melonjak.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan gonjang ganjing ekonomi global akan resesi akibat harga-harga komoditas yang melambung tinggi, menyebabkan tingginya inflasi. Alhasil Bank Sentral global menaikkan suku bunga yang berdampak terhadap kontraksi ekonomi negara-negara maju, berkembang serta negara-negara miskin.
“Namun dalam kondisi carut marut seperti itu, Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, ekonominya tetap kuat dalam menghadapi ancaman yang datang dari eksternal. Indikasi ini bisa dilihat dari data ekonomi domestik yang menunjukan perbaikan,” kata Ibrahim dalam riset harian, dikutip Selasa (12/7/2022).
Baca Juga
Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa Indonesia naik US$800 juta menjadi US$136,4 miliar pada Juni 2022. Posisi cadangan devisa Juni 2022 menjadi yang tertinggi sejak bulan Maret 2022. Kendati terjadi outflows tetapi peningkatan cadangan devisa disebabkan oleh penerbitan global bond serta penerimaan pajak dan jasa.
Kemudian dari sisi rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), meski terjadi penurunan secara bulanan sebesar 0,7 poin, tetapi angka IKK menunjukkan bahwa konsumen tetap optimis. Dari enam sub-indeks IKK hanya dua sub-indeks yang mengalami penurunan yaitu sub-indeks untuk kondisi ekonomi saat ini dan pendapatan saat ini.
Sementara itu optimisme konsumen terhadap outlook ekonomi, ekspektasi pendapatan 6 bulan ke depan, ketersediaan lapangan kerja dibanding 6 bulan lalu serta ekspektasi ketersediaan lapangan kerja 6 bulan mendatang masih menunjukkan peningkatan.
Untuk perdagangan hari ini, Ibrahim memproyeksikan rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.960 - Rp14.990 per dolar AS.
Rupiah berakhir dengan terkoreksi 0,13 persen atau 20 poin ke Rp14.995 per dolar AS.
Adapun dolar AS menguat 0,48 persen atau 0,52 poin ke 108,53 hingga pukul 15.06 WIB.
Rupiah melemah 0,12 persen atau 18,50 poin ke Rp14.993,50 per dolar AS pada 15.37 WIB.
Mayoritas bursa Asia juga terpantau terkoreksi di hadapan dolar AS.
Rupiah melemah 0,12 persen atau 18,50 poin ke Rp14.993,50 per dolar AS pada 13.46 WIB.
Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,28 persen atau 0,31 poin ke 108,33.
Rupiah melemah 0,19 persen atau 28,50 poin ke Rp15.003,50 per dolar AS pada 11.34 WIB.
Adapun indeks dolar AS terpantau menguat 0,35 persen atau 0,38 poin ke 108,40.
Rupiah tertahan di zona merah dengan pelemahan 0,14 persen atau 20,50 poin ke Rp14.995,50 per dolar AS pada 11.18 WIB.
Adpaun indeks dolar AS menguat 0,28 persen atau 0,31 poin ke 108,33.
Rupiah dibuka melemah 0,12 persen atau 18 poin ke Rp14.993 per dolar AS pada awal perdangan.
Seluruh mata uang Asia juga kompak di teritori negatif.