Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pendapatan Melorot dan Beban Bengkak, Laba Bersih WIKA Turun di Kuartal I/2022

Penurunan pendapatan WIKA tersebut berasal dari penurunan pendapatan di sektor infrastruktur dan gedung yang turun menjadi Rp1,51 triliun dari Rp2,56 triliun.
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawati beraktivitas di depan logo PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) di Jakarta, Senin (11/7/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN Karya, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) mencatatkan pendapatan lebih rendah pada kuartal I/2022. Kendati menghasilkan efisiensi, laba bersih perseroan tetap tergerus.

Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2022, emiten berkode WIKA ini mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp3,16 triliun lebih rendah 19,39 persen dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya Rp3,92 triliun.

Penurunan pendapatan tersebut berasal dari penurunan pendapatan di sektor infrastruktur dan gedung yang turun menjadi Rp1,51 triliun dari Rp2,56 triliun. Sedangkan pendapatan dari sektor industri meningkat menjadi Rp878,57 miliar dari Rp703 miliar.

Pendapatan dari sektor energi dan industrial plant turun tipis menjadi Rp562,8 miliar dari Rp589,21 miliar. Sementara, pendapatan dari investasi tumbuh menjadi Rp18,73 miliar.

Beban pokok pendapatan per kuartal I/2022 berhasil diturunkan menjadi Rp2,8 triliun dari Rp3,65 triliun. Dengan rincian pengurangan beban pokok pendapatan pada segmen infrastruktur dan gedung menjadi Rp1,3 triliun dari Rp2,33 triliun.

Sementara itu, beban umum dan administrasi WIKA meningkat menjadi Rp202,19 miliar dari Rp168,83 miliar. Rinciannya kenaikan terbesar dari beban personalia yang dari Rp117,74 miliar naik menjadi Rp123,64 miliar, bersamaan dengan beban fasilitas kantor yang naik dari Rp38,19 miliar menjadi Rp63,36 miliar.

Beban lain-lain juga turut meningkat menjadi Rp189,01 miliar, sehingga laba usaha WIKA tergerus menjadi Rp279,3 miliar dari Rp331,69 miliar per kuartal I/2021 lalu.

Dengan tekanan beban keuangan, pajak penghasilan final, bagian rugi dari entitas asosiasi, laba sebelum pajak penghasilan pun turun drastis menjadi Rp16,84 miliar dibandingkan dengan Rp105,47 miliar.

Laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk pada kuartal I/2022 menjadi Rp1,32 miliar turun 98,31 persen dibandingkan dengan Rp78,16 miliar pada kuartal I/2021.

Adapun, total liabilitas WIKA per kuartal I/2022 turun tipis menjadi Rp51,72 triliun dari Rp51,95 triliun pada akhir 2021. Sementara itu, jumlah aset juga turun tipis menjadi Rp69,17 triliun dari Rp69,38 triliun.

Posisi ekuitas WIKA juga cenderung stabil sebesar Rp17,44 triliun dengan posisi kas dan setara kas Rp4,33 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper