Bisnis.com, JAKARTA - PT Mora Telematika Indonesia Tbk. (MORA) atau Moratelindo berencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), dengan melepas 2,61 miliar (2.610.486.000) saham atau sebanyak-banyaknya 11 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Dalam prospektusnya, MORA menyampaikan nilai nominal dari saham MORA adalah sebesar Rp100 per saham, dengan harga penawaran 368-Rp396. Dengan penawaran ini, perseroan diperkirakan mampu mengumpulkan dana hingga Rp1,03 triliun.
Dana yang diperoleh Moratelindo melalui penawaran umum ini akan digunakan sebanyak 85 persen untuk kebutuhan investasi, dan 15 persen untuk modal kerja dan kegiatan umum usaha perseroan.
Perkiraan masa penawaran awal pada 12-18 Juli 2022, tanggal efektif di 27 Juli 2022, dan masa penawaran umum MORA akan berlangsung 29 Juli 2022 hingga 2 Agustus 2022. Kemudian perkiraan tanggal penjatahan pada 2 Agustus 2022, perkiraan tanggal distribusi saham secara elektronik pada 3 Agustus 2022, dan pencatatan di BEI pada 4 Agustus 2022.
Hingga 31 Maret 2022, perseroan mencatatkan peningkatan pendapatan 4,59 persen menjadi Rp1,02 triliun, dari Rp981 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
MORA juga tercatat mampu mencetak laba usaha Rp421,7 miliar di kuartal I/2022, meningkat 3,87 persen dari kuartal I/2021 yang sebesar Rp406 miliar.
Baca Juga
Meski pendapatan dan laba usaha perseroan meningkat, tetapi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk perseroan turun menjadi Rp155,7 miliar. Laba bersih ini turun 0,91 persen dibandingkan kuartal I/2021 yang sebesar Rp157,1 miliar.
Adapun bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek Moratelindo ini adalah PT BNI Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas.