Bisnis.com, JAKARTA — PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam, anggota MIND ID BUMN Holding Industri Pertambangan, berkomitmen dalam pengurangan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sejalan dengan rencana pemerintah untuk mencapai Net Zero Emission pada 2060.
Berbagai upaya dilakukan ANTAM guna memenuhi target pengurangan emisi GRK, salah satunya melalui pemaksimalan energi baru terbarukan di wilayah operasi perusahaan.
Direktur Operasi dan Produksi Antam Dewa Wirantaya mengatakan, guna mendukung pengurangan emisi GRK, Antam telah melakukan inisiatif dan inovasi salah satunya melalui instalasi sistem pengendalian emisi di Pabrik Feronikel Pomalaa.
Antam juga tengah menyusun roadmap dekarbonisasi bersama MIND ID dan mulai menerapkan berbagai upaya dekarbonisasi di masing-masing unit bisnis.
"Baru-baru ini, kami pun melakukan penandatanganan nota kesepahaman [MoU] dengan PT PLN untuk suplai listrik di Pabrik Feronikel Antam di Pomalaa, Sulawesi Tenggara yang menggunakan pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) Melalui pemanfaataan EBT ini diharapkan kedepannya akan meningkatkan pengurangan emisi GRK yang dihasilkan Perusahaan," jelas Dewa dalam keterangan pers, Kamis (9/6/2022).
Penandatanganan MoU Suplai Listrik di Pabrik Feronikel Sulawesi Tenggara telah dilakukan Antam dan PLN pada Jumat, 3 Juni 2022. Dalam penandatangan tersebut, kedua perusahaan bersepakat untuk pengadaan suplai listrik sebesar 150 MVA, dengan adanya suplai listrik ke tiga line Pabrik Feronikel dari grid PLN ini diharapkan akan mampu mengurangi emisi gas karbon hingga lebih dari 50 persen.
Baca Juga
Upaya lain yang dilakukan ANTAM guna menurunkan emisi GRK diantaranya melalui pemakaian bahan bakar B30 untuk kendaraan operasional tambang, penggunaan panel surya untuk penerangan jalan tambang di beberapa unit bisnis, serta sedang melakukan upaya penggantian bahan bakar dalam kegiatan pengolahan bijih nikel dari Marine Fuel Oil menjadi Dual Fuel yang akan mampu mengurangi emisi GRK pada proses produksi feronikel.
Perusahaan juga berupaya menerapkan teknologi yang tepat guna dan ramah lingkungan untuk menurunkan konsumsi energi, serta menerapkan sistem pemantauan dan evaluasi secara berkala yang dilakukan oleh manager energy dan auditor energy yang tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi untuk membantu proses efisiensi energi dan pemantauan.
"Melalui pemanfaatan energi hijau dan upaya-upaya penurunan emisi GRK yang dilakukan, diharapkan akan mampu membantu ANTAM dalam upaya pengelolaan lingkungan yang lebih baik demi keberlanjutan Perusahaan," lanjut Dewa.