Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Temukan Minyak Baru 115 Juta Barel, ENRG Bakal Butuh Rp2,5 Triliun sampai 2023

ENRG melalui anak usahanya PT Imbang Tata Alam (ITA) menemukan cadangan minyak baru di blok KKS Malacca Strait.
Salah satu lokasi aktivitas bisnis PT Energi Mega Persada Tbk/Energi-mp.com
Salah satu lokasi aktivitas bisnis PT Energi Mega Persada Tbk/Energi-mp.com
Bisnis.com, JAKARTA - Emiten migas PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) mendapatkan temuan minyak baru 115 juta barel dari blok KKS Malacca Strait.

Melalui anak usahanya, PT Imbang Tata Alam (ITA), emiten berkode ENRG ini merupakan operator dan pemilik 100 persen working interest di blok KKS Malacca Strait.

Anak usahanya melaporkan telah mendapatkan temuan minyak baru sebesar 115 juta barel dari blok KKS Malacca Strait. Temuan minyak baru tersebut sedang dalam proses sertifikasi oleh Gaffney Cline & Associates, yang merupakan salah satu konsultan migas terkemuka di dunia.

Berdasarkan pekerjaan Optimasi Pengembangan Lapangan Lanjutan (OPLL) di Lapangan TB, ITA juga berhasil menemukan tambahan jumlah minyak di tempat sebesar 41 juta barel.

Untuk itu, jumlah total penemuan minyak di tempat (Original Oil in Place) di lapangan TB dan Ringgit menjadi sebesar 156 juta barel.

Chief Executive Officer Energi Mega Persada Syailendra Bakrie mengatakan penemuan minyak baru tersebut akan berdampak positif terhadap kinerja produksi dan keuangan perusahaan dalam waktu dekat.

"Dengan diselesaikannya aktivitas pemboran di lokasi temuan minyak baru tersebut, diharapkan ITA sebagai Operator dan pemilik working interest di blok KKS Malacca Strait dapat menjadi menjadi salah satu dari 10 produsen minyak terbesar di Indonesia," jelasnya, Senin (6/6/2022).

Perseroan akan terus mendukung target Pemerintah mencapai target produksi 1 juta barel minyak per hari dan 12 miliar kaki kubik gas per hari pada tahun 2030.

Chief Financial Officer Energi Mega Persada Edoardus Ardianto menambahkan penemuan minyak baru tersebut merupakan kesuksesan atas aktivitas pemboran di lapangan minyak TB dan Ringgit yang merupakan bagian dari blok KKS Malacca Strait.

"ITA akan melakukan pemboran di 19 sumur pengembangan di lapangan terkait untuk mulai memproduksikan temuan minyak baru tersebut," katanya.

Dia menjelaskan estimasi biaya memproduksikan temuan cadangan minyak ini secara komersial adalah sekitar Rp2--Rp2,5 triliun di tahun 2022 dan 2023.

"Kami juga berterima kasih kepada SKK Migas atas dukungan dan kerjasamanya dalam pengoperasian aset-aset migas kami selama ini,” tuturnya.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, menjelaskan akan memberi dukungan penuh terhadap kegiatan-kegiatan eksplorasi dan pengembangan yang dilakukan oleh seluruh KKKS, termasuk temuan kandungan minyak oleh ITA di Blok KKS Malacca Strait ini.

"Selanjutnya, SKK Migas akan melanjutkan kerjasama dengan KKKS untuk memenuhi target produksi migas nasional. Diharapkan harga minyak dan gas yang cukup tinggi saat ini dapat memotivasi KKKS mempercepat kegiatan eksplorasi dan pengembangan yang tengah dilakukan,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper