Bisnis.com, JAKARTA - Investor kawakan Lo Kheng Hong atau LKH buka suara mengenai investor saham yang ramai-ramai menyerbu saham bank digital dan teknologi. Menurutnya, dia sendiri tidak berani menyentuh saham-saham bank digital dan teknologi tersebut.
Investor yang akrab disapa Pak Lo ini menuturkan, kenaikan saham yang luar biasa yang dialami saham bank digital tidak didukung dengan fundamental atau dengan laba yang besar. Menurutnya, hal tersebut sangat mengerikan.
"Itu sangat mengerikan, misalnya perusahaan rugi yang valuasinya mahal sekali, saya tidak berani sentuh," tutur Lo Kheng Hong dalam podcast Hermanto Tanoko, dikutip Rabu (1/6/2022).
LKH mengingatkan, investor saham jangan hanya memikirkan harga yang naik saat berinvestasi pada saham teknologi dan bank digital, tetapi juga harus diingat risikonya.
Dia juga menyayangkan jika ada investor yang telah berinvestasi di saham-saham wonderful company, tetapi mengalihkan investasinya ke saham-saham bank digital dan teknologi untuk mengejar keuntungan secepatnya.
"Kalau saham-saham yang wonderful company, dia (investor) tukar ke saham bank digital dan teknologi, itu tragedi buat dia," katanya.
Baca Juga
Menurutnya, saham-saham bank digital dan teknologi memiliki risiko yang tinggi dengan keuntungan atau gain yang rendah atau high risk, low gain. Adapun LKH mengakui dirinya biasanya memilih saham yang low risk high gain.
"Orang yang tahu, dia bisa membeli saham low risk high gain. Tapi orang yang tidak tahu, orang awam, orang baru, dia bisa membeli saham yang high risk low gain karena mereka ikut-ikutan," ucapnya.
Adapun LHK menuturkan dia menyukai saham-saham di sektor komoditas, batu bara, kelapa sawit, perbankan, dan properti. Sementara itu, saham di sektor consumer goods menurutnya memiliki valuasi yang mahal, meskipun banyak perusahaan bagus di sektor tersebut.
"Saham consumer goods, perusahaan yang bagus. Cuma valuasinya mahal, jadi saya belum membelinya," ujarnya.