Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Laba Bersih Link Net (LINK) Turun Jadi Rp128 Miliar di Kuartal I/2022

Laba bersih Link Net (LINK) turun 48,5 persen secara tahunan dari Rp249 miliar pada periode yang sama tahun 2021.
Annisa Kurniasari Saumi
Annisa Kurniasari Saumi - Bisnis.com 30 Mei 2022  |  14:25 WIB
Laba Bersih Link Net (LINK) Turun Jadi Rp128 Miliar di Kuartal I/2022
Logo Link Net Tbk. (LINK). - linknet.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Link Net Tbk. (LINK) membukukan penurunan kinerja sepanjang kuartal I/2022. Pendapatan dan laba bersih Link Net tercatat turun selama tiga bulan pertama 2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

LINK tercatat membukukan pendapatan Rp1,05 triliun pada kuartal I/2022. Pendapatan ini turun tipis 1,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,06 triliun.

Pendapatan perseroan yang ditopang oleh broadband internet dan jaringan, televisi kabel, dan lain-lain turun pada kuartal I/2022. Pendapatan dari broadband internet dan jaringan perseroan turun 0,92 persen menjadi Rp496,5 miliar, dari Rp501,1 miliar secara tahunan atau year on year (yoy).

Begitu juga dengan pendapatan dari televisi kabel yang turun 1,84 persen menjadi Rp504,1 miliar, dari Rp513,5 miliar yoy. Sementara itu, pendapatan lain-lain perseroan juga turun 4,88 persen menjadi Rp51,4 miliar, dari Rp54 miliar yoy.

Turunnya pendapatan ini juga turut membuat laba kotor perseroan turun 0,21 persen menjadi Rp851,9 miliar, dari Rp853,7 miliar yoy. Begitu juga laba usaha yang turun signifikan dari Rp358 miliar, menjadi Rp238 miliar di kuartal I/2022.

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk perseroan juga ikut turun menjadi Rp128 miliar, dari Rp249 miliar yoy. Laba bersih perseroan ini turun 48,5 persen secara tahunan.

Adapun hingga akhir kuartal I/2022, jumlah aset perseroan meningkat menjadi Rp10,3 triliun, dari Rp9,74 triliun sepanjang 2021.

Demikian pula dengan jumlah liabilitas yang meningkat dari Rp4,49 triliun di akhir Desember 2021, menjadi Rp4,92 triliun di akhir Maret 2022. Sementara itu, jumlah ekuitas perseroan juga naik dari Rp5,24 triliun di 31 Desember 2021, menjadi Rp5,37 triliun di 31 Maret 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

link link net
Editor : Aprianto Cahyo Nugroho

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top