Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wall Street Berakhir Hijau Usai Rilis Fed Minutes

Bursa saham AS ditutup menguat setelah rilis notulensi rapat kebijakan The Fed yang menunjukkan kemungkinan kenaikan suku bunga acuan hingga 100 basis poin dalam dua pertemuan selanjutnya.
Seorang pelaku pasar tengah memantau pergerakan harga saham di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat./Bloomberg
Seorang pelaku pasar tengah memantau pergerakan harga saham di bursa New York Stock Exchange (NYSE), New York, Amerika Serikat./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup menguat pada perdagangan Rabu (25/5/2022) setelah rilis notulensi pertemuan kebijakan terbaru Federal Reserve yang tidak memberikan sinyal bahwa para pejabat dapat menjadi lebih hawkish untuk melawan inflasi.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 0,6 persen ke 32.120,28, sedangkan indeks S&P 500 naik 0,95 persen ke 2.978,73 dan Nasdaq Composite melonjak 1,51 persen ke 11.434,74.

Penguatan dolar AS melandai, sedangkan imbal hasil obligasi Treasury AS tenor dua tahun naik tipis namun imbal hasil 10 tahun turun.

Pada akhir perdagangan, saham produsen chipset Nvidia Corp turun setelah rantai pasokan China yang buruk dan perang di Ukraina membebani proyeksi penjualan.

Notulensi rapat The Fed (Fed Minutes) 3-4 Mei yang dirilis Rabu (25/5/2022) menunjukkan pejabat Federal Reserve sepakat pada pertemuan mereka bulan ini bahwa bank sentral AS perlu menaikkan suku bunga 50 basis poin di dua pertemuan berikutnya. Hal ini senada dengan komentar Gubernur Jerome Powell setelah pertemuan lalu.

“Sebagian besar peserta menilai bahwa kenaikan 50 basis poin dalam kisaran target kemungkinan akan sesuai pada beberapa pertemuan berikutnya,” ungkap Fed Minutes.

Selain itu, mereka mencatat potensi suku bunga naik cukup tinggi untuk membatasi ekonomi, sehingga pengetatan yang "dipercepat" akan membuat The Fed dalam posisi yang baik akhir tahun ini untuk menilai efek dari pengetatan kebijakan dan sejauh mana di mana perkembangan ekonomi memerlukan penyesuaian kebijakan.

Kepala ekonom LPL Financial Jeffrey Roac mengatakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) kemungkinan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 bps pada pertemuan mendatang mereka.

“Tetapi jika prospek pertumbuhan goyah, FOMC kemungkinan dapat kembali ke kenaikan 25 basis poin yang lebih konservatif dalam pertemuan berikutnya," kata Jeffrey, dikutip Bloomberg, Kamis (25/5/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper