Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja emiten-emiten pertambangan logam tercatat meningkat sepanjang kuartal I/2022. Analis menyebut kondisi makro ekonomi global membuat sejumlah harga komoditas mengalami kenaikan, termasuk komoditas logam.
Analis Senior CSA Research Institute mengatakan, kondisi makro ekonomi global menyebabkan sejumlah perusahaan tambang melakukan penyesuaian dengan harga logam yang baru.
"Apalagi kalau kontrak pembelian dengan para pelanggannya menggunakan harga spot, maka ketika terjadi perubahan harga maka langsung disesuaikan dengan harga yang ada," kata Reza, Senin (23/5/2022).
Reza melanjutkan, untuk sektor tambang logam yang masih menjadi sektor pendukung industri lainnya, ketika kondisi makro ekonomi kian membaik dengan adanya peningkatan permintaan, maka tentu akan berimbas pada industri ini.
Di sisi lain, lanjutnya, industri ini merupakan industri yang rentan dengan berbagai sentimen, sehingga hal ini perlu menjadi perhatian para pelaku pasar.
"Outlooknya balik lagi, ada sentimen apa nanti ke depannya sepanjang tahun ini, yang dapat mempengaruhi pergerakan harga komoditas," tuturnya.
Baca Juga
Adapun beberapa pilihan saham logam menurut Reza yang dapat dicermati investor antara lain PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Vale Indonesia Tbk. (INCO), PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA), PT Timah Tbk. (TINS), dan PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS).