Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Saham Unggas, Simak Target Harga CPIN, JPFA, MAIN, WMUU

Saham unggas CPIN, JPFA, MAIN, dan WMUU bisa terkena dampak pelemahan harga ayam di pasaran. Namun, masih ada peluang untuk mengoleksi.
Widodo Makmur Unggas punya visi menjadi perseroan terbesar di asia tenggara dalam penyediaan produk pangan berbasis protein hewani dengan prinsip, tumbuh dan sukses bersama. /Widodo Makmur Unggas
Widodo Makmur Unggas punya visi menjadi perseroan terbesar di asia tenggara dalam penyediaan produk pangan berbasis protein hewani dengan prinsip, tumbuh dan sukses bersama. /Widodo Makmur Unggas

Bisnis.com, JAKARTA – Harga unggas yang melemah akhir-akhir ini berpotensi mempengaruhi kinerja emiten unggas. Namun, sejumlah saham masih dinilai prospektif untuk dibeli.

Analis Mirae Asset Sekuritas Emma Almira Fauni menegaskan, pergerakan harga komoditas unggas saat ini mewakili kekhawatiran analis terhadap lonjakan harga pada bulan-bulan sebelumnya.

Dalam hasil laporan Mirae tentang pendapatan emiten unggas pada kuartal I/2022, disebutkan kenaikan harga ayam ibarat pedang bermata dua yang dapat meningkatkan kinerja pendapatan yang lebih baik bagi emiten. Dengan catatan, apabila harga jual rata-rata (ASP) juga lebih tinggi.

“Namun, pada saat yang sama, itu mungkin juga berkontribusi pada inflasi di Indonesia, seiring kenaikan harga bahan baku untuk sektor produk konsumen,” jelas Emma dalam risetnya, dikutip Senin (23/5/2022).

Dirinya melanjutkan, kemungkinan regulator menghadapi dilema antara mendukung harga komoditas unggas agar tetap menguntungkan bagi peternak, atau membiarkan harga melemah sebagai upaya untuk meredam inflasi.

Mirae meyakini, membiarkan harga melemah untuk meredam inflasi lebih penting untuk diprioritaskan. Hal ini bertujuan untuk menjaga daya beli konsumen dalam negeri dan mempertahankan nilai tukar domestik di tengah meningkatnya suku bunga global.

Sementara itu, harga jagung yang melemah sejak pertengahan Maret 2022 dinilai musiman dan hanya sementara, sehingga tidak akan terlalu mempengaruhi kinerja emiten unggas pada kuartal II/2022.

Sebagai informasi, harga rata-rata bulanan ayam pedaging pada April 2022 menjadi Rp21.600 per kg, menguat 8,3 persen mom menyusul peningkatan mobilitas selama bulan Ramadan dan kasus harian Covid-19 yang berkurang.

Harga day old chicken (DOC) di wilayah Jawa Barat juga menurun 44,7 persen mom sebesar Rp3.900 per ekor.

Memasuki Mei 2022, harga broiler melemah 2,6 persen menjadi Rp21.200 per kg. Harga broiler di Jawa Barat tercatat melemah 7,4 persen mtd. 

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) dan PT Widodo Makmur Unggas Tbk. (WMUU) masih menjadi pilihan teratas Mirae, dengan P/E masing-masing 7,3 kali dan 6,1 kali.

Adapun JPFA mendapat rating buy dengan target harga Rp2.000, sedangkan WMUU juga direkomendasikan buy dengan target harga Rp240.

Emiten unggas MAIN dan CPIN direkomendasikan untuk trading buy dengan target harga masing-masing Rp680 dan Rp5.700.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper