Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Charoen Pokphand (CPIN) Gelar RUPS Besok, Bakal Bagi Dividen?

Charoen Pokphand CPIN akan menggelar RUPS pada Senin 23 Mei 2022 yang salah satu agendanya ialah penetapan penggunaan laba bersih.
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk pada Selasa (25/8/2020) memutuskan pembagian dividen tunai sebesar Rp81 per saham atau 36,54 persen dari laba bersih tahun buku 2019.
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk pada Selasa (25/8/2020) memutuskan pembagian dividen tunai sebesar Rp81 per saham atau 36,54 persen dari laba bersih tahun buku 2019.

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten perunggasan dan pakan ternak PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada esok hari, Senin (23/5/2022). Investor tentunya berharap pembagian dividen dari RUPS tersebut.

Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan Direksi CPIN, agenda RUPS besok berkaitan dengan persetujuan laporan tahunan serta penggunaan laba bersih.

Perusahaan juga akan melakukan persetujuan atas penunjukkan Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2022.

“Mata acara pertama sampai dengan ketiga Rapat merupakan agenda rutin yang diadakan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, Peraturan OJK No. 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan Undang-Undang No.40 tahun 2007.,” tulis Direksi CPIN dalam keterbukaan informasi dikutip Minggu (22/5/2022).

Penyelenggaraan RUPS ini juga memunculkan peluang para investor mendapatkan dividen. Pada tahun 2021 lalu, CPIN menyetujui pembagian dividen tunai sebesar Rp112 setiap saham atau 47,80 persen dari laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun buku 2020, yang dibayarkan atas 16.398.000.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp1,83 triliun.

Dari sisi kinerja 2021, CPIN mengalami penurunan laba pada 2021 menjadi Rp3,6 triliun sejalan dengan beban pokok yang naik lebih tinggi dari pertumbuhan pendapatan.

Pada 2021, CPIN meraih kenaikan penjualan neto sebesar 21,56 persen year-on-year (YoY) dari Rp42,52 triliun pada 2020 menjadi Rp51,69 triliun.

Penjualan neto CPIN bersumber dari segmen pakan Rp14,23 triliun, ayam pedaging Rp26,9 triliun, anak ayam usia sehari Rp2,14 triliun, ayam olahan Rp6,93 triliun, dan lain-lain Rp1,45 triliun. Segmen ayam pedaging naik paling tinggi dengan pertumbuhan penjualan 41,33 persen secara tahunan.

Pada saat yang sama, beban pokok penjualan CPIN membengkak 27,14 persen YoY dari Rp34,26 triliun menjadi Rp43,56 triliun. Beban pokok penjualan CPIN didominasi oleh bahan baku yang digunakan sebesar Rp34,35 triliun pada 2021 atau meningkat 34,45 persen YoY.

“Kelompok usaha terkena dampak risiko harga komoditas akibat beberapa faktor, antara lain cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran pasar, dan lingkungan ekonomi global,” tulis manajemen Charoen Pokphand Indonesia dalam laporan keuangn yang dipublikasikan Senin (11/4/2022).

Lebih lanjut, dampak tersebut terutama timbul karena sebagian besar bahan baku produksi pakan ternak, yaitu jagung dan bungkil kacang kedelai merupakan barang komoditas.

Untuk mengurangi risiko tersebut, CPIN menggunakan bahan baku pengganti bahan baku komoditas dan mengalihkan kenaikan harga kepada pelanggan.

Di sisi profitabilitas, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk CPIN terkoreksi 5,77 persen YoY dari Rp3,84 triliun pada 2020 menjadi Rp3,62 triliun pada 2021.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper