Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas sedikit menguat pada akhir perdagangan Jumat (20/5/2022) waktu setempat, memperpanjang kenaikan sesi sebelumnya karena indeks utama pasar saham AS melemah.
Wall Street anjlok menyusul ekspektasi langkah-langkah kebijakan moneter agresif oleh Federal Reserve untuk menjinakkan inflasi yang melonjak.
Mengutip Antara, Sabtu (21/5/2022), emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, terdongkrak US$0,9 atau 0,05 persen, menjadi ditutup pada US$1.842,10 per ounce. Emas menyelesaikan minggu ini dengan 1,8 persen lebih tinggi, mengakhiri penurunan empat minggu yang merupakan penurunan mingguan terpanjang sejak 17 Agustus 2018.
Emas berjangka melonjak US$25,3 atau 1,39 persen menjadi US$1.841,20 per ounce pada Kamis (19/5/2022), setelah merosot US$3 atau 0,16 persen menjadi US$1.815,90 pada Rabu (18/5/2022), dan menguat US$4,9 atau 0,27 persen menjadi US$1.818,90 pada Selasa (17/5/2022).
Penurunan pasar saham sebagian besar terlihat sebagai akibat dari langkah agresif Federal Reserve AS untuk mengendalikan inflasi. Meningkatkan suku bunga membuat lebih mahal bagi para pelaku usaha untuk meminjam uang dan memperluas bisnisnya.
"Paruh kedua minggu ini baik untuk emas karena kegelisahan di pasar keuangan telah sedikit bergeser dari laju pengetatan moneter ke risiko resesi," kata Craig Erlam, analis di platform perdagangan daring OANDA.
Baca Juga
"Jadi daripada imbal hasil yang lebih tinggi dan dolar yang lebih kuat membebani logam kuning, kami telah melihat investor mengalir ke tempat yang aman yang telah sedikit menurunkan imbal hasil dan mengangkat emas," katanya.
Namun, ia mengatakan sulit untuk membuat prediksi apakah emas dapat memperpanjang rebound saat ini berdasarkan ekspektasi bahwa kenaikan Fed mendatang telah diperhitungkan.
Emas sedang menguji resistensi pada rata-rata pergerakan 200-hari di dekat US$1.837 per ounce. Jika emas bergerak secara meyakinkan di atas rata-rata pergerakan 200 hari, relinya dapat bertahan menuju kisaran US$1.880 hingga US$1.900.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 23,4 sen atau 1,07 persen, menjadi ditutup pada US$21,674 per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun US$12,6 atau 1,32 persen, menjadi ditutup pada US$941,1 per ounce.