Bisnis.com, JAKARTA - PT ABM Investama Tbk. (ABMM) merampungkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2021. Perseroan sepakat membagikan dividen total sebesar Rp735 miliar atau sekitar US$50 juta.
Selain menyepakati laporan keuangan perusahaan untuk tahun buku 2021, Direktur ABM Investama Adrian Erlangga mengemukakan RUPST juga menyetujui penggunaan laba bersih perseroan pada 2021 yang mencapai US$148 juta.
“RUPST menyepakati penggunaan laba bersih untuk dividen sebesar Rp735 miliar atau sekitar US$50 juta yang akan didistribusikan pada 30 Juni 2022,” kata Adrian dalam paparan publik, Rabu (11/5/2022).
Perusahaan juga akan mengalokasikan US$100.000 dari laba bersih ditetapkan sebagai dana cadangan. Sementara sisanya yang hampir mencapai US$100 juta akan dipakai untuk mendukung operasional ABMM.
Adrian mengemukakan laba bersih pada 2021 merupakan yang tertinggi dalam sejarah perseroan dan tidak lepas dari melesatnya pendapatan. Pada 2020, ABMM menanggung rugi bersih US$35,6 juta.
Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sepanjang 2021 mencapai US$1,02 miliar atau setara Rp14,6 triliun (kurs Jisdor Rp14.362 per dolar AS). Pendapatan ini melesat 68,48 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar US$606 juta.
Baca Juga
Melesatnya pendapatan ABMM tak lepas dari kenaikan signifikan harga dan volume penjualan batu bara. ABM Investama membukukan penjualan total 13,53 juta ton pada 2021, dibandingkan dengan 11,63 juta ton pada 2020.
Di sisi lain, harga rata-rata batu bara naik signifikan dari US$60,33 per ton pada 2020 menjadi US$138,69 per ton untuk NEWC 6.322 GAR.