Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bitcoin Tertekan Kenaikan Suku Bunga The Fed, On The Way ke US$25.000?

Koreksi harga Bitcoin berkaitan erat dengan saham teknologi, inflasi yang melonjak, dan kenaikan suku bunga The Fed.
Ilustrasi aset kripto Bitcoin/Freepik
Ilustrasi aset kripto Bitcoin/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA – Tren koreksi harga Bitcoin masih akan terus terjadi seiring dengan potensi kenaikan suku bunga lanjutan dari Federal Reserve. Level harga aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia tersebut berpotensi turun hingga ke kisaran US$25.000.

Berdasarkan data dari coinmarketcap.com pada Selasa (10/5/2022), Bitcoin diperdagangkan di level US$31.830 pukul 15.30 WIB. Level tersebut terkoreksi 4,66 persen secara harian, dan 33,20 persen secara year-to-date (ytd).

Komisaris Utama PT HFX Internasional Berjangka Sutopo Widodo menjelaskan, koreksi harga Bitcoin berkaitan erat dengan saham teknologi, inflasi yang melonjak, dan kenaikan suku bunga The Fed. Ia mengatakan, indeks Crypto Fear & Greed telah mencapai ketakutan yang ekstrim dan sentimen yang paling bearish dalam pergerakan harga Bitcoin.

Sutopo memaparkan, meskipun prospek Bitcoin saat ini suram, beberapa investor paling terkenal dan sukses pernah menganjurkan pembelian di saat yang lain ketakutan. Di sisi lain, pasar juga akan memperhatikan pertemuan The Fed dalam beberapa bulan mendatang.

“Gubernur The Fed Jerome Powell telah memperingatkan bahwa pertemuan itu hampir pasti akan menghasilkan lebih banyak kenaikan suku bunga, sehingga akan menjadi sentimen negatif untuk Bitcoin,” jelasnya, Selasa (10/5).

Menurutnya, saat ini Bitcoin akan bergerak pada angka psikologis US$30.000 sebelum menguji US$28.778 yang merupakan level harga paling rendah tahun 2021. Terobosan kuat di level tersebut akan melanjutkan tren koreksi dari level US$68.967.

Ia melanjutkan, jika harga tersebut berhasil ditembus, maka koreksi Bitcoin berpotensi berlanjut hingga ke kisaran US$25,882.

“Akan ada sebagian aksi beli yang akan dilakukan investor dan pause pada level US$30.000 maupun US$28.778, yang membuat harga sedikit bergerak naik, namun mungkin tidak signifikan,” lanjutnya.

Sebelumnya, Chief Executive platform investasi kripto Mudrex Edul Patel mengatakan kenaikan suku bunga acuan sejumlah bank sentral membuat investor individu dan institusi berhenti sejenak untuk memikirkan prospek pasar kripto.

“Tren penurunan kemungkinan akan berlanjut selama beberapa hari ke depan. Bitcoin dapat menguji level US$30.000,” ungkap Patel dikutip dari Bloomberg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper