Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Anjlok Nyaris 4 Persen, Siap-siap Trading Halt?

Untuk memenuhi syarat trading halt, IHSG harus mengalami penurunan 5 persen di hari yang sama.
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2020)./ ANTARA - Galih Pradipta
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2020)./ ANTARA - Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA - Potensi pemberhentian perdagangan atau trading halt pada bursa Indonesia diyakini cenderung kecil meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tengah terkoreksi.

Berdasarkan data Bloomberg, Senin (9/5/2022) pada pukul 11.30 WIB, IHSG parkir pada posisi 6.948,31 atau melemah 3,88 persen. Sepanjang sesi pertama, IHSG bergerak pada rentang 6.896,99 - 7.156,48.

Tercatat, 151 saham menguat, 421 saham melemah dan 117 saham bergerak stagnan. Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign sell Rp1,64 triliun.

Head of Equity Trading MNC Sekuritas Medan Frankie Wijoyo Prasetio menjelaskan, untuk memenuhi syarat trading halt, IHSG harus mengalami penurunan 5 persen di hari yang sama.

Menurutnya, meski trading halt berpeluang terjadi, namun hal ini kemungkinan besar tidak terjadi hari ini. Ia menjelaskan, pergerakan saham-saham lain, khususnya saham-saham dengan kapitalisasi pasar kecil menengah cenderung bergerak positif.

“Sentimen harga komoditas dunia yang masih tinggi cukup membantu dalam menahan penurunan IHSG,” katanya saat dihubungi Bisnis, Senin (9/5/2022).

Frankie melanjutkan, penurunan IHSG hari ini terjadi menyusul penurunan indeks utama global semenjak pekan lalu khususnya Nasdaq dan Dow jones. Tekanan tambahan untuk indeks regional Asia, terutama IHSG pada hari ini adalah kebijakan The Fed yang menaikan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada 5 Mei 2022 lalu.

Hal ini juga ditambah dengan laporan keuangan yang tidak optimal dari sektor teknologi membuat hampir seluruh emiten teknologi raksasa AS turut koreksi seperti Meta, Amazon, Mircosoft, Apple, Etsy, eBay dan Shopify.

Sentimen negatif global juga berimbas pada saham-saham sektor perbankan dan teknologi pada wadah IHSG, seperti BBCA, BMRI, BBNI, BBRI dan ARTO. Sementara itu, sektor teknologi yang mengalami koreksi seperti GOTO, BUKA, WIRG dan EMTK.

“Hampir seluruh saham-saham ini termasuk memiliki kapitalisasi pasar yang besar, jika saham-saham ini banyak dilepas oleh investor pada momen yang sama, maka tak heran IHSG turut koreksi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper