Bisnis.com, JAKARTA – Emiten BUMN PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS) mencetak laba bersih Rp384,23 miliar pada kuartal I/2022 berkat penjualan ekspor.
Mengutip keterangan resmi perseroan, KRAS melaporkan pada kuartal I/2022 mencatatkan peningkatan kinerja dengan mengantongi laba sebesar Rp384,23 miliar. Di mana laba tersebut tumbuh 15,02 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu.
Pertumbuhan juga dilaporkan pada capaian pendapatan emiten yang meningkat 39,6 persen menjadi Rp9,78 triliun. Sedangkan pada rentang waktu yang sama di tahun sebelumnya mencatatkan pendapatan sebesar Rp7 triliun.
Sekretaris Perusahaan Krakatau Steel Pria Utama menjelaskan bahwa dari sisi tonase, penjualan pada tiga bulan pertama 2022 ini mengalami kenaikan sebesar 7,5 persen dari semula sebanyak 492kT menjadi sebesar 529kT.
Sama hal nya dengan sisi produksi yang mengalami kenaikan sebesar 9,5 persen dari kuartal I/2021 sebesar 483KT menjadi 529KT pada 2022.
“Di periode ini, Krakatau Steel Steel juga mencatatkan prestasi rekor penjualan ekspor di Maret 2022 yang mencapai 116.406 ton,” tulis Pria dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (27/4/2022).
Baca Juga
Selain itu, Pria menyampaikan penjualan baja domestik juga meningkat dengan dicatatkannya rekor pengiriman baja domestik yang mencapai 245.000 ton di Maret 2022.
Selanjutnya, perseroan ungkap Pria mencapai realisasi EBITDA hingga Maret 2022 sebesar Rp772,26 miliar.
“Di tahun 2022 ini kami terus berfokus pada kelanjutan program restrukturisasi dan transformasi perusahaan. Dengan capaian kinerja yang baik di awal 2022 kami yakin bahwa di tahun 2022 Krakatau Steel akan semakin baik dibanding tahun 2021,” ungkap Silmy Karim, Direktur Utama Krakatau Steel dalam keterangan resmi.
Sebelumnya, Silmy dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR, Senin (11/4/2022) lalu mengatakan dengan kondisi suplai baja dunia yang surut akibat perang Rusia-Ukraina, laju ekspor dalam tiga bulan pertama tahun ini mengalir deras.
Pada bulan lalu saja ekspor Krakatau Steel mencapai 116.406 ton, capaian bulanan tertinggi sejauh ini.
Sedangkan pada Januari lalu, produsen baja pelat merah ini telah mengapalkan 63.731 ton baja, sehingga total ekspor pada kuartal I/2022 mencapai 180.137 ton.
"Dengan situasi perkembangan dunia saat ini, ada kesempatan dan kami sudah penetrasi di pasar eropa, ini menjadi penguatan basis pelanggan KS," ujarnya.
Sementara itu, pada pengembangan industri hilir, Krakatau Steel menggandeng sejumlah pabrikan rekanan yang selama ini menerima pasokan bahan baku untuk mengembangkan produk hilir. Silmy menyebut upaya ini sebagai sharing economy, yakni memanfaatkan utilitas kapasitas industri hilir yang tidak terpakai untuk menghasilkan nilai tambah pada produk hilir.
Hal itu sebelumnya telah diwujudkan dengan kerja sama antara Krakatau Steel dengan PT Tata Metal Lestari dalam pengembangan produk bangunan hunian berbahan dasar konstruksi baja modern.
"Kalau kami bangun pabrik sementara uang kami terbatas, maka KS akan mengalami kesulitan mewujudkan produk-produk hilir. Akhirnya kami mendapatkan ide kenapa kami tidak meningkatkan kapasitas terpasang yang saat blm maksimal agar mereka semakin efisien," jelasnya.