Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar AS Masih Kuat, Rupiah Tetap Ditutup Menguat

Rupiah ditutup menguat 43 poin atau 0,30 persen ke level Rp14.410 per dolar AS.
Uang dolar dan rupiah di salah satu money changer di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Uang dolar dan rupiah di salah satu money changer di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Mata uang rupiah ditutup menguat di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada Selasa (25/4/2022).

Berdasarkan data Bloomberg pukul 15.00 WIB, mata uang Garuda ditutup menguat 43 poin atau 0,30 persen ke level Rp14.410 per dolar AS.

Gerak rupiah sejalan dengan mata uang Asia lainnya ditutup mayoritas menguat yakni yen Jepang menguat 0,19 persen, peso Filipina naik 0,30 persen, yuan China menguat 0,08 persen, dan won Korea Selatan menguat 0,04 persen.

Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,202 poin atau 0,2 persen ke level 101,954 pada pukul 15.13 WIB.

Meski dolar AS turun hari ini, Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS mendekati level tertinggi dua tahun terhadap mata yang lainnya.

Pergerakan dolar AS tidak lepas dari kekhawatiran atas dampak perekonomian yang timbul dari kebijakan penguncian Covid-19 di China. Laju agresif kenaikan suku bunga AS juga memberi dolar safe-haven dorongan.

Komentar Hawkish oleh berbagai pembuat kebijakan bank sentral selama minggu sebelumnya meningkatkan kemungkinan pengetatan kebijakan suku bunga yang agresif. Federal Reserve AS secara luas diperkirakan akan menaikkan suku bunga setengah poin pada masing-masing dua pertemuan berikutnya.

“Kekhawatiran ini tidak hanya mendorong investor ke greenback, tetapi juga menyebabkan pasar ekuitas banyak dijual dan imbal hasil treasury AS turun,” kata Ibrahim dalam riset hariannya.

Sementara itu, Bank of Japan dikabarkan akan menurunkan keputusan kebijakan moneternya pada hari Kamis. Pada hari yang sama, Bank Sentral Eropa juga akan menerbitkan buletin ekonominya.

Dari dalam negeri, Ibrahim mengemukakan pasar terus memonitor perkembangan program pengungkapan sukarela atau tax amnesty jilid II. Nilai harta yang diinvestasikan peserta program pengungkapan sukarela (PPS) tercatat senilai Rp4,6 triliun dalam 116 hari pelaksanaan program tersebut. 

Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan mencatat bahwa hingga Selasa (26/4/2022), terdapat 39.788 wajib pajak yang mendaftar program PPS. Dari para pendaftar, telah terbit 45.731 surat keterangan sejak PPS dibuka pada 1 Januari 2022.

Adapun total nilai harta bersih yang dilaporkan para peserta PPS sejauh ini mencapai Rp71,18 triliun. Peserta PPS memiliki pilihan untuk menempatkan investasinya di surat utang negara (SUN) atau secara langsung ke perusahaan yang bergerak di bidang hilirisasi sumber daya alam atau energi baru dan terbarukan (EBT).

Adapun, perolehan pajak penghasilan (PPh) selama 116 hari PPS berlangsung mencapai Rp7,2 triliun. Jumlah itu mencakup 10,15 persen dari total nilai harta bersih seluruh peserta tax amnesty jilid II.

Untuk perdagangan besok, Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah dibuka berfluktuatif . Namun ditutup melemah di rentang Rp.14.400—Rp.14.430.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper