Bisnis.com, JAKARTA - Investasi Bitcoin masih menyita perhatian masyarakat. Pada kuartal IV/2021 lalu investor sempat dikejutkan dengan pencatatan harga tertinggi Bitcoin atau yang disebut dengan istilah all time high (ATH).
Mengutip data coinmarketcap.com, Rabu (20/4/2022), hingga pukul 15.00 WIB, harga satu keping Bitcoin (BTC) senilai US$41.367,29 naik 1,54 persen selama 24 jam terakhir dan naik 2,96 persen selama sepekan terakhir.
Sementara itu, harga coin Ethereum (ETH) juga kembali positif dengan naik 1,27 persen selama sepekan terakhir atau 1,64 persen dalam 24 jam terakhir ke level US$3.094.
Nah, dari kondisi tersebut, harga BTC maupun ETH sempat mengalami level tertingginya atau ATH.
Dirangkum dari Pintu Academy, istilah all time high mengacu pada harga tertinggi yang dicapai oleh sebuah aset digital sejak dicatat pertama kali. Kebalikan ATH adalah ATL (all time low) yaitu harga mata uang kripto di titik terendah.
ATH sering dikutip untuk menunjukkan potensi aset digital ke depan. Meskipun demikian, tidak ada jaminan bahwa aset tersebut dapat diperjualbelikan kembali dengan harga yang sama.
Baca Juga
Apa itu ATH pada kripto?
Untuk mengetahui apa itu ATH kripto, investor terlebih dahulu perlu memahami konsep cryptocurrency di dunia investasi. Mata uang kripto pertama yang ditemukan adalah Bitcoin. Bitcoin didesain untuk kepemilikan tanpa identitas dan dapat disimpan atau dikirim kepada orang lain tanpa perantara seperti bank.
Popularitas cryptocurrency makin meningkat diikuti dengan munculnya mata uang digital lain. Sebagai instrumen investasi, harganya sangat fluktuatif. Dalam waktu singkat, perubahan dapat terjadi, bahkan melebihi nilai ATH. Jika ini terjadi, para investor harus memiliki keputusan terbaik.
All-time high Bitcoin
Bitcoin diperkenalkan pertama kali oleh sosok pseudonym, Satoshi Nakamoto. Dicatat oleh Investing News, Bitcoin mulai diperdagangkan pada harga US$0,0008 yang kemudian naik menjadi US$0,08 dalam jangka waktu sebulan. Tiga tahun kemudian, harganya melonjak menjadi US$250.
Pada November 2021, Bitcoin mencapai harga tertinggi yaitu US$68.990,9 per BTC. Di tahun 2021 harga Bitcoin telah naik hingga dua kali lipat. Salah satu faktor yang berpengaruh adalah keputusan Tesla untuk menginvestasikan dana sebesar US$1,5 miliar pada Bitcoin. Pabrik otomotif ini bahkan menerima pembayaran dengan BTC.
All-time high Ether
Di posisi kedua, ada mata uang Ether (ETH). Pada 10 Mei 2021, ATH Ether mencapai angka US$4.642,48. Ini adalah yang pertama kali dalam sejarah.
Kehadiran Ethereum merupakan alternatif dari pendahulunya yaitu Bitcoin. Para investor pun memiliki opsi lain sehingga pasar investasi makin semarak.
Menanjaknya popularitas Ethereum dikaitkan oleh para analis saham dengan kebangkitan ekosistem Decentralized Finance (DeFi). Seperti diketahui, DeFi memiliki peran yang sangat besar dalam menggantikan produk keuangan konvensional, seperti pinjaman dan tabungan, yang bergantung pada bank.
Ether dibuat pada 2013 dengan teknologi blockchain yang baru. Mata uang digital ini dirancang sebagai platform perangkat lunak yang dapat mengaktifkan kontrak secara cerdas dengan aset atau aplikasi tanpa perantara pihak ketiga.
Dikutip dari Independent, Hubert Olszewski, direktur pengembangan bisnis di Blockchain Board Derivatives, mengatakan Ether memiliki kemungkinan untuk mengambil alih kapitalisasi pasar dan juga nilai Bitcoin. Ether hanyalah sebagian kecil dari nilai pasar Bitcoin.
Kompetisi antara Bitcoin dan Ether merupakan hal yang menarik. Semua orang berlomba untuk mendapatkan keuntungan dari fluktuasi investasi mata uang kripto yang sangat cepat. Dengan memperhatikan apa itu ATH kripto, investor juga dapat mempertimbangkan keputusan yang tepat saat berinvestasi di pasar cryptocurrency.