Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pengelola rumah sakit keluarga Martua Sitorus PT Murni Sadar Tbk. mengungkapkan akan menggunakan dana dari aksi initial public offering (IPO) untuk belanja modal serta modal kerja.
Emiten yang menggunakan kode saham MTMH tersebut menawarkan sebanyak 254.022.800 saham atau setara 12,28 persen dari total saham dicatatkan.
Adapun harga penawaran umum perdana (IPO) ditetapkan senilai Rp1.280 per saham. Sehingga perseroan dapat menghimpun dana sebesar RP325,14 miliar.
Mengutip keterangan resmi MTMH, dijelaskan bahwa seluruh dana yang diperoleh setelah dikurangi biaya IPO akan digunakan perseroan untuk belanja modal.
“Seluruh dana yang diperoleh setelah dikurangi biaya IPO akan digunakan oleh Perseroan untuk belanja modal dalam rangka ekspansi usaha dan kebutuhan modal kerja,” tulis Anton Sudrajot, Sekretaris Perusahaan Murni Sadar dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (20/4/2022).
Selain itu, Anton juga menjelaskan bahwa perseroan akan memberikan pinjaman kepada anak perusahaan yaitu PT Murni Sadar Kasih Abadi untuk pelunasan pokok pinjaman, belanja modal dalam rangka ekspansi, dan kebutuhan modal kerja perusahaan.
Baca Juga
Adapun belanja modal yang akan dilakukan oleh perseroan dan Murni Sadar Kasih Abadi meliputi renovasi bangunan serta pembelian peralatan dan perlengkapan medis untuk Rumah Sakit Murni Teguh Bandung.
Kemudian untuk pembangunan lanjutan atas Rumah Sakit Murni Teguh Bali, dan pembangunan rumah sakit baru yaitu Rumah Sakit Murni Teguh Pematangsiantar.
Berdasarkan prospektus, MTMH akan mengalokasikan sekitar Rp181 miliar dari dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya penawaran umum untuk belanja modal (capex) dan modal kerja.
Perinciannya, sekitar Rp20 miliar akan digunakan untuk belanja modal dalam rangka ekspansi usaha, antara lain untuk renovasi bangunan serta pembelian peralatan medis RS Murni Teguh Bandung.
Sementara itu, sekitar RP161 miliar akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja, termasuk pembayaran utang usaha, pembelian persediaan untuk layanan layanan kesehatan di rumah sakit seperti obat, alat kesehatan dan bahan konsumsi, dan pembayaran biaya sewa gedung RS Murni Teguh Bandung
Selanjutnya, sisa dana hasil IPO akan dipinjamkan kepada anak usaha perseroan, PT Murni Sadar Kasih Abadi, dengan perincian sekitar Rp43,89 miliar digunakan untuk melunasi seluruh pokok pinjaman MSKA kepada Bank BCA.
Sekitar Rp30 miliar digunakan untuk belanja modal dalam rangka ekspansi usaha, yang termasuk pembangunan lanjutan atas RS Murni Teguh Tuban serta pembangunan rumah sakit baru di Pematang Siantar.
Lalu sisanya akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja MSKA, antara lain untuk pembayaran utang usaha, pembelian persediaan terkait layanan rumah sakit, serta pembayaran biaya sewa untuk gedung tambahan RS Murni Teguh Tuban Bali.
Pada saat ini, perseroan memiliki 5 rumah sakit di Medan, Jakarta, Bali dan Tangerang dan mengoperasikan 1 rumah sakit di Medan dengan menggunakan metode kerja sama operasional.
Keenam rumah sakit tersebut, yakni Rumah Sakit Murni Teguh Memorial Hospital; Rumah Sakit Aminah; Rumah Sakit Murni Teguh Sudirman; Rumah Sakit Ibu dan Anak Rosiva; Rumah Sakit Murni Teguh Bali; dan Rumah Sakit Murni Teguh Methodist Susanna Wesley.