Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Tertahan Penguatan Dolar AS, Simak Proyeksinya Pekan Depan

Harga emas diperkirakan masih menguji level US$2.000 per troy ounce pekan depan.
Emas Comex./.Bloomberg
Emas Comex./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas diperkirakan kembali menguji level resisten utama sebelum menembus US$2.000 pekan depan. Di sisi lain, penguatan dolar AS menjadi hambatan utama.

Berdasarkan harga Bloomberg, harga emas berjangka Comex untuk kontrak Juni 2022 ditutup melemah 0,49 persen ke level US$1.974,90 per troy ounce pada perdagangan Jumat (15/4.2022).

Sementara itu, harga emas di pasar spot ditutup menguat 0,23 persen atau 4,53 poin ke level US$1.978,25 per troy ounce.

Meskipun diterpa aksi jual dalam beberapa hari terakhir, harga emas masih menguat 1,5 persen sepanjang pekan. Dolar AS membatasi penguatan harga emas di tengah ketegangan geopolitik yang meningkat. Indeks dolar AS terpantau menembus level psikologis utama dan mencapai level 100,36 pada Kamis.

Pakar logam mulia Gainesville Cons, Everett Millman, mengatakan harga emas sebetulnya mendapat dorongan dari permintaan aset safe haven yang kuat. Namun, hal yang sama juga terjadi pada dolar AS sehingga penguatan emas tertahan.’

“Dolar AS dipandang sebagai 'baju kotor terbersih di binatu.' Investor mencari keamanan di tengah kekacauan dan ketidakpastian di pasar. Argumen ini mirip dengan emas — emas dipandang sebagai tempat tepercaya," tulis Millman, dikutip Kitco News, Minggu (17/4/2022).

Ketegangan geopolitik meningkat lebih lanjut setelah Rusia mengancam akan mengerahkan senjata nuklir dan rudal hipersonik jika Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO. Komentar itu datang dari Dmitry Medvedev, wakil ketua Dewan Keamanan Rusia.

"Tidak ada lagi pembicaraan tentang status bebas nuklir untuk Baltik - keseimbangan harus dipulihkan," kata Medvedev.

Ini terjadi hanya sehari setelah Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa dia memberi Ukraina senjata tambahan senilai US$800 juta, termasuk artileri berat.

Tekanan baru dari dolar AS yang lebih kuat dapat membuat emas terjebak dalam kisaran perdagangan hingga indeks turun kembali di bawah 100.

Analis pasar senior OANDA Edward Moya mengatakan reli dolar AS diperkirakan akan berhenti di level 100. Namun masih ada momentum bullish lebih lanjut. Dalam jangka pendek, dolar bisa lebih terapresiasi.

“Itu sebabnya saya netral terhadap emas. Momentum bullish emas masih solid, namun dolar AS yang lebih kuat dapat membatasi [prospek logam untuk saat ini]," pungkasnya.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper