Bisnis.com, JAKARTA - PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) berencana memutuskan besaran dividen dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Rabu, 27 April 2022 pukul 09.00 WIB sampai selesai.
Dalam pengumuman RUPST 2021 Adaro, manajemen menetapkan empat mata acara.
Pertama, persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Konsolidasian perseroan untuk tahun buku 2021. Kedua, persetujuan atas penetapan penggunaan laba bersih perseroan untuk tahun buku 2021
Ketiga, persetujuan atas penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik yang akan melakukan audit Laporan Keuangan Konsolidasian perseroan untuk tahun buku 2022
Keempat, persetujuan atas penetapan honorarium atau gaji dan tunjangan lainnya bagi Dewan Komisaris dan Direksi perseroan untuk tahun buku 2022.
Sebelumnya, Grup Adaro, yakni PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO) dan anak usahanya, PT Adaro Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) berkomitmen membagikan dividen.
Baca Juga
“Tahun ini ADMR akan membagikan dividen yang pertama. Adaro juga akan membagikan dividen,” ungkap Head of Corporate Communication Adaro Febriati Nadira kepada Bisnis, Kamis (24/3/2022).
Adapun, terkait jumlahnya, Nadira menyebutkan baru akan diumumkan kepada publik setelah putusan di Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Sebagai gambaran, tahun lalu Adaro membagikan dividen tunai sebesar US$146,8 juta untuk tahun buku 2020. Dividen ini setara dengan 99 persen dari total laba bersih perseroan pada 2020 yang mencapai US$147 juta.
Adaro juga tercatat membagikan dividen interim untuk tahun buku 2021 senilai US$350 juta atau sekitar Rp5 triliun. Dengan jumlah saham yang diterbitkan 31.985.962.000 lembar, maka estimasi dividen yang dibayarkan Adaro senilai Rp156.
Berdasarkan laporan keuangan 2021, ADRO mencatatkan EBITDA operasional naik 138 persen menjadi US$2,10 miliar, atau melebihi panduan EBITDA operasional yang telah direvisi menjadi US$1,75 miliar sampai US$1,90 miliar.
EBITDA operasional ini tidak memperhitungkan komponen no-operasional, sehingga angka tersebut mencerminkan kinerja ADRO yang sesungguhnya.
Selanjutnya, ADRO membukukan laba inti US$1,25 miliar, yang menunjukkan bahwa bisnis inti berkinerja baik. ADRO juga menghasilkan US$1,27 miliar arus kas bebas pada 2021, atau naik 102 persen yoy.
ADRO juga mencatatkan laba bersih US$933,49 juta pada 2021, melesat ratusan persen dari sebelumnya US$146,93 juta pada 2020.
Sementara itu, Adaro membukukan pendapatan usaha sebesar US$3,99 miliar pada 2021, atau naik 58 persen dari 2020, karena kenaikan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 70 persen karena tingginya harga batu bara.