Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini Rabu (6/4/2022), berpotensi terkena aksi profit taking.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang dalam riset hariannya menuliskan bahwa ada potensi ambil untung investor setelah IHSG menguat selama lima hari beruntun.
“Setelah IHSG naik selama 5 hari berturut-turut sekitar 136.6 poin [1,83 persen], ada peluang IHSG berpotensi terkena aksi profit taking menyusul kejatuhan Dow Jones sebesar 0,80 persen,” tulis Edwin dalam publikasi riset, Rabu (6/4/2022).
Kejatuhan indeks Dow Jones, menurut Edwin terjadi setelah The Fed memberikan pernyataan yang lebih hawkish dengan lebih agresif memerangi inflasi alias kenaikan suku bunga.
Selain itu, sentimen negatif lainnya adalah turunnya indeks EIDO sebesar 0,80 persen meski IHSG pada perdagangan kemarin ditutup menguat dan bahkan menyentuh level tertingginya.
Ditambah lagi harga beberapa beberapa komoditas yang terpantau turun, di antaranya harga minyak mentah turun 2,44 persen, emas turun 0,52 persen dan timah turun 1,37 persen di tengah kembali naiknya yield obligasi AS tenor 10 tahun.
Baca Juga
Edwin menyampaikan katalis tambahan muncul dari naiknya harga beberapa komoditas seperti; baru bara naik 8,25 persen, minyak sawit (CPO) naik 3,72 persen dan nikel naik 1,16 persen sehingga berpotensi mendorong naik saham-saham berbasis komoditas tersebut.
Berdasarkan sentimen yang ada, Edwin memprediksi IHSG hari ini akan bergerak di rentang 7.098- 7.197, dan rupiah di rentang Rp14.270 - Rp14.410 per dolar AS.
Sementara itu, Edwin merekomendasikan investor untuk membeli saham ASII, ADRO, EMTK, UNVR, SRTG, UNTR, PTBA, TBIG, MTDL, JPFA, dan LSIP.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.