Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Melejit Ditopang Net Buy Asing Rp1,15 Triliun, BRMS Paling Cuan

Tercatat, sebanyak 239 saham menguat, 290 saham melemah dan 160 saham bergerak stagnan pada akhir perdagangan IHSG hari ini.
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Karyawan melintas di dekat layar penunjuk pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) menutup perdagangan Senin (14/3/2022) dengan menguat 0,43 persen atau 29,60 poin ke 6.952,20.

Tercatat, sebanyak 239 saham menguat, 290 saham melemah dan 160 saham bergerak stagnan pada akhir perdagangan. Kapitalisasi pasar Bursa parkir di level Rp8.751,19 triliun.

Investor asing membukukan aksi beli bersih di seluruh pasar Rp1,15 triliun. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) menjadi yang paling banyak diborong asing Rp383,4 miliar. Menyusul saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang dikoleksi asing Rp254,2 miliar.

Saham Grup Bakrie, PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) menduduki posisi teratas top gainers hari ini dengan penguatan 12,42 persen ke posisi Rp181.  Saham PT Yeloo Integra Datanet Tbk. (YELO) menyusul dengan kenaikan sebesar 7,89 persen ke posisi Rp123 per saham.

Sebelumnya, Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Dimas Pratama dalam risetnya mengatakan, pekan ini, investor menantikan rilis data Neraca Perdagangan yang diproyeksikan kembali surplus, dan BI 7DRRR yang diproyeksikan tetap bertahan di level 3,50 persen.

"Dalam perdagangan awal pekan, IHSG kembali mencoba menjaga pergerakan pada rentang 6.900-7.000," kata Dimas dalam laporannya.

Di luar negeri, Investor terus mengamati perkembangan invasi Rusia ke Ukraina yang saat ini wilayah perang mendekat ke perbatasan dengan Polandia yang notabene merupakan salah satu anggota NATO. 
Amerika Serikat telah mengirimkan tambahan 3.000 tentara AS yang berasal dari Divisi Lintas Udara ke-82, yang merupakan pasukan reaksi cepat utama dalam militer AS. Pasukan tersebut telah ditempatkan dalam kondisi siaga sejak akhir Januari lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper