Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Susul Coinbase dan Kraken, Pengembang Tether (USDT) Tolak Permintaan Ukraina Blokir Rusia

Menurut para stakeholder kripto termasuk pengembang Tether (USDT), memblokir Rusia dapat mencederai semangat desentralisasi yang diusung konsep blockchain.
Herdanang Ahmad Fauzan
Herdanang Ahmad Fauzan - Bisnis.com 13 Maret 2022  |  06:01 WIB
Susul Coinbase dan Kraken, Pengembang Tether (USDT) Tolak Permintaan Ukraina Blokir Rusia
Ilustrasi aset kripto Bitcoin, Ether, dan Altcoin - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Pada Jumat (11/3) kemarin, Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov meminta pengembang Tether (USDT) agar memblokir transaksi-transaksi kripto yang melibatkan Rusia. Perkembangan terakhir menyebut bahwa Tether menolak tegas permintaan Fedorov tersebut.

Tether memang tidak menyatakan penolakan secara langsung. Namun, menurut laporan Bloomberg hari ini (12/3), sikap penolakan ini tergambar dari respons tidak langsung tim pengembang asal British Virginia Island tersebut.

“Tether melakukan monitoring pasar secara konstan untuk memastikan supaya tidak ada pergerakan atau tindakan tidak teratur yang mungkin dapat bertentangan dengan sanksi internasional,” tulis pernyataan mereka.

Sikap Tether bukan yang pertama. Sebelumnya, para stakeholder kripto termasuk platform trading Coinbase dan Kraken juga menyatakan penolakan serupa.

Menurut mereka, terlepas dari pro-kontra soal manuver Rusia menyulut perang, blokir sepihak terhadap salah satu negara mencederai semangat kripto dan blockchain untuk mendorong desentralisasi.

Sebagai salah satu aset stabil (stablecoin), kontribusi Theter sebagai jembatan pemindah aset fiat menjadi kripto diyakini cukup besar oleh berbagai pihak. Termasuk dalam konteks usaha para konglomerat Rusia mengalihkan aset mereka ke dalam aset lindung nilai seperti Bitcoin.

Hal tersebut dikarenakan volatilitas minim Tether (USDT), yang memungkinkan perpindahan dilakukan tanpa menimbulkan kerugian besar.

Keyakinan tersebut belakangan diamini oleh riset yang dilakukan CryptoCompare. Dalam penghitungan terakhir, CryptoCompare memperkirakan jumlah uang rubel Rusia yang telah dialihkan menjadi Bitcoin per pekan ini telah mencapai 0,10 persen dari total uang beredar. Nilai ini naik lima kali lipat dari proporsi 0,02 persen pada akhir Desember 2021.

Mayoritas dari perpindahan tersebut diperkirakan sempat dialihkan terlebih dahulu ke dalam bentuk USDT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Rusia bitcoin mata uang kripto aset kripto
Editor : Hafiyyan

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top