Bisnis.com, JAKARTA - Emiten badan usaha jalan tol, PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) diperkirakan bakal mengalami pemulihan kinerja pada 2022. Bagaimana rekomendasi saham BUMN tersebut?
Equity Research Analyst BRI Danareksa Sekuritas Muhammad Naufal Yunas menerangkan JSMR tengah dalam tren positif seiring pemulihan pasca pembatasan sosial yang diberlakukan untuk memerangi pandemi, prospek biaya utang, dan rencana pengelolaan jalan tol.
"Perusahaan telah mencatat pendapatan tol bulanan lebih tinggi dari tingkat pra-pandemi, mengandalkan pemulihan volume serta penyesuaian tarif," katanya dalam riset, dikutip Selasa (8/3/2022).
Faktor tantangan terangnya ada tren penurunan pendapatan jangka pendek pada awal 2022 karena gelombang ketiga Covid-19, kemudian mulai bangkit kembali.
Pada Desember 2021, pendapatan tol mencapai peningkatan tertinggi pada pertengahan Desember dengan peningkatan 22 persen dibandingkan biasanya kondisi. Kemudian pada Januari 2022, pendapatan konsolidasi meningkat 8 persen dibandingkan untuk normal.
Pada Februari 2022, jalan tol di wilayah Jabodetabek belum sepenuhnya pulih dari tingkat prapandemi, sedangkan di luar Jabodetabek telah melampaui 8 persen dari tingkat prapandemi.
Baca Juga
Untuk tingkat anak perusahaan, pendapatan tol meningkat 25 persen dari tingkat sebelum pandemi, pertumbuhan tertinggi disumbang oleh Tol Trans Jawa tumbuh 30 persen dari sebelum pandemi, dan kemudian wilayah Jabodetabek dan Sumatera naik 22 persen dari sebelum pandemi.
Biaya utang yang lebih rendah pada tahun 2021. Biaya utang JSMR secara konsisten turun pada tahun 2021, akibat transmisi suku bunga kebijakan yang rendah dari Bank Sentral, serta stabilisasi suku bunga dari anak perusahaan karena lebih banyak utang menerapkan jangka waktu suku bunga tetap.
Perkiraannya, fokus perseroan masih di divestasi tol jalan dengan saham mayoritas. JSMR telah mengumumkan rencananya untuk melakukan spin-off Tol Trans Jawa Divisi Jalan ke anak perusahaannya, PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT).
Perusahaan bertujuan mendapatkan hasil tinggi dari spin-off divisi tol transjawa ke anak perusahaannya, PT Jasamaraga Transjawa Tol (JTT) yang 99 persen dimiliki oleh JSMR.
BRI Danareksa Sekuritas pun mempertahankan rekomendasi beli dengan TP 5.400. Dengan EV/EBITDA setara 9,9 kali.
Adapun, pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa (8/3/2022), harga saham ditutup naik 2,1 persen atau 70 poin ke harga 3.400. Selama tahun berjalan, harga sahamnya anjlok 12,6 persen atau 490 poin. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp24,68 triliun.
Emiten berkode JSMR ini melakukan penyesuaian tarif tol dalam kota mulai 26 Februari 2022, pukul 24.00 WIB. Penyesuaian tarif tol dilakukan untuk ruas Cawang-Tomang-Pluit dan Cawang-Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit, dengan kenaikan sebesar Rp500 untuk seluruh golongan kendaraan.
Penyesuaian tarif tol telah diatur dalam Pasal 48 ayat (3) Undang-Undang (UU) No. 38/2004 tentang Jalan dan Pasal 68 ayat (1) Peraturan Pemerintah (PP) No. 15/2005 tentang Jalan Tol dengan perubahan terakhir pada PP No. 17/2021.
Berdasarkan regulasi tersebut, evaluasi dan penyesuaian tarif tol dilakukan setiap dua tahun sekali berdasarkan pengaruh laju inflasi.
Adapun, penyesuaian tarif Jalan Tol Dalam Kota Jakarta berdasarkan pada inflasi periode periode 1 November 2019 sampai dengan 30 November 2021 sebesar 3,03 persen.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.