Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas global melambung lantaran peminat aset safe haven makin tinggi di tengah memanasnya konflik geopolitik Ukraina dan Rusia.
Berdasarkan data Bloomberg, Senin (7/3/2022) harga emas Comex naik 1,05 persen ke US$1.987,30 per troy ons. Sementara itu, harga emas spot naik 0,57 persen ke US$1.981,96 per troy ons.
Menanggapi kenaikan harga global, salah satu emiten yang memiliki bisnis tambang emas, PT United Tractors Tbk. (UNTR) memilih berbisnis seperti biasa dan sesuai rencana kinerja dan anggaran biaya (RKAB) tahun ini.
"Harga naik kami tetap business as usual, karena semua terkait dengan kapasitas produksi pengolahan ore yang sudah maksimal dan juga memperhitungkan life of mine yang ada," ungkap Corporate Secretary UNTR Sara K. Loebis kepada Bisnis, Selasa (7/3/2022).
UNTR melangsungkan usaha pertambangan emas melalui PT Agincourt Resources (PTAR) yang mengoperasikan tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Sara mengatakan kenaikan harga akan memberikan dampak pada peningkatan revenue tahun ini.
Adapun, UNTR melakukan penjualan emas umumnya berbasis spot. Ada hedging dengan range atas dan bawah, namun persentasenya kecil atau tidak signifikan.
Baca Juga
Sepanjang 2021, total penjualan setara emas dari Martabe mencapai 330.000 ons, naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebanyak 320.000 ons.
Hal ini sejalan dengan peningkatan volume penjualan dan rata-rata harga jual emas, pendapatan bersih segmen usaha Pertambangan Emas naik 19 Segmen Usaha Pertambangan Emas dari Rp7,0 triliun menjadi Rp8,3 triliun.
"Proyeksi tahun ini untuk penjualan emas tetap sekitar 290.000-300.000 ons," kata Sara.