Bisnis.com, JAKARTA - PT XL Axiata Tbk. (EXCL) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp9,92 triliun. Anggaran capex ini meningkat 61,2 persen dari tahun 2021 lalu untuk meningkatkan kualitas jaringan dan meningkatkan digitalisasi.
Research Analyst NH Korindo Sekuritas Arief Machrus dalam risetnya menjelaskan, kenaikan capex ini menekan free cash flow perseroan yang turun 51,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi senilai Rp 3,37 triliun.
"Kami ekspektasikan EXCL mengalokasikan nilai capex yang serupa untuk tahun 2022," ujar Arief dalam risetnya, dikutip Minggu (27/2/2022).
Dia melanjutkan, pada 20222 ini ada beberapa katalis yang bisa mendorong kinerja perseroan. Salah satunya adalah pertumbuhan trafik data seiring kecepatan akses internet. Menurut Arief, kecepatan akses internet EXCL yang meningkat, akan mendorong kenaikan trafik data hingga 34,4 persen yoy menjadi 6.549 Petabyte.
Selain itu, EXCL juga memiliki 162.282 unit BTS dengan porsi BTS 4G sebesar 47,5 persen atau sebanyak 77.204 unit. Dominasi BTS 4G ini membuat area terlayani jaringan 4G EXCL meluas menjadi sebanyak 458 kota. Sementara itu, fiberisasi EXCL telah mencakup lebih dari 50 persen site.
Katalis lainnya adalah pinjaman perseroan dengan suku bunga mengambang di tengah tren suku bunga rendah. Menurut Arief, EXCL memiliki pinjaman berbunga mengambang hingga 78 persen dan pihaknya melihat hal ini sebagai hal positif di tengah tren suku bunga rendah saat ini.
Sementara itu, pengelolaan pembayaran pinjaman ini masih panjang atau hingga dua tahun ke depan.
"Selain tidak memiliki pinjaman berdenominasi dolar Amerika Serikat, rasio net to EBITDA EXCL masih berada di level 0,6 kali atau relatif sama dibandingkan tahun sebelumnya, 0,5 kali," ujarnya.
Adapun, NH Korindo Sekuritas mempertahankan rating buy untuk saham EXCL dengan target harga atau target price (TP) Rp3.400 per saham untuk 12 ke depan.
NH Korindo Sekuritas mengungkapkan, implikasi EV/EBITDA target harga tersebut masih rendah pada kisaran 3,7 kali, dibandingkan dengan rata-rata 5 tahun pada level 5,6 kali.