Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bersih Astra (ASII) Ngebut! Naik 96 Persen pada 2021

Lonjakan laba Astra International Tbk. (ASII) tersebut tidak memperhitungkan keuntungan dari penjualan saham Bank Permata pada tahun 2020 silam.
Menara Astra./Istimewa
Menara Astra./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten grup konglomerasi, PT Astra International Tbk. (ASII) mengumumkan kinerja keuangan grup sepanjang 2021. Laba bersih tumbuh 25 persen secara tahunan.

Tanda-tanda pemulihan juga mulai nampak dengan kinerja laba bersih tanpa memperhitungkan penjualan saham Bank Permata pada 2020, melonjak 96 persen.

Pendapatan bersih konsolidasian Grup pada 2021 sebesar Rp233,5 triliun, meningkat 33 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro menuturkan pendapatan tersebut hanya terpaut 1,6 persen lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2019.

Laba bersih Grup mencapai Rp20,2 triliun atau 25 persen lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2020.

Sebagai catatan, Astra memperoleh keuntungan dari penjualan sahamnya di Bank Permata pada 2020, dan jika tidak memperhitungkan keuntungan dari penjualan saham Bank Permata tersebut, laba bersih Grup pada tahun 2021 meningkat 96 persen.

"Grup mencatatkan kinerja yang baik pada 2021, terutama didorong oleh peningkatan penjualan di divisi otomotif, yang didukung oleh insentif pajak barang mewah sementara dari Pemerintah, dan harga komoditas yang lebih tinggi," urainya, Jumat (25/2/2022).

Hal ini terutama disebabkan pelonggaran upaya pencegahan pandemi, yang mendorong kinerja yang lebih baik dari semua bisnis Grup, khususnya divisi otomotif, alat berat dan pertambangan, serta jasa keuangan.

Laba bersih pada 2021 hanya 7 persen lebih rendah dibandingkan tahun 2019. Nilai aset bersih per saham pada 31 Desember 2021 sebesar Rp4.250, meningkat 11 persen dibandingkan posisi pada 31 Desember 2020.

Kas bersih, tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan Grup, mencapai Rp30,7 triliun pada 31 Desember 2021, dibandingkan dengan Rp7,3 triliun pada akhir 2020, disebabkan oleh kinerja penjualan yang membaik.

Utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup tercatat stabil sebesar Rp39,2 triliun pada 31 Desember 2021, dibandingkan dengan akhir tahun 2020.

"Perekonomian Indonesia telah menunjukkan peningkatan sepanjang tahun 2021, Grup diperkirakan akan tetap menghadapi tantangan dari situasi pandemi yang masih berlangsung," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper