Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Butuh Dana Rp5 Triliun, PT PP (PTPP) Lego Aset PPRO

Emiten BUMN, PT PP Tbk. (PTPP) mengincar dana sekitar Rp 5 triliun dari aksi pelepasan aset properti PT PP Properti Tbk. (PPRO).
Aktivitas proyek konstruksi gedung bertingkat yang dikerjakan PT PP (Persero) Tbk. di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Aktivitas proyek konstruksi gedung bertingkat yang dikerjakan PT PP (Persero) Tbk. di Jakarta, Rabu (16/2/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten BUMN, PT PP Tbk. (PTPP) mengincar dana sekitar Rp 5 triliun dari aksi pelepasan aset properti PT PP Properti Tbk. (PPRO).

Perseroan saat ini dalam proses monetisasi sejumlah aset properti yang dimilikinya. "Dana yang diincar kurang lebih sekitar Rp 5 triliun dengan fokus dari program ini adalah penutupan nilai persediaan properti," kata Sekretaris Perusahaan PPTP Yuyus Juarsa dalam jawaban perseroan terhadap pertanyaan Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Jumat (25/2/2022).

Sebagaimana diketahui, PTPP akan melakukan penjualan aset pada kuartal I/2022. Melalui program ini, PTPP memberi kesempatan pada investor untuk memiliki aset anak perusahaannya di sektor properti. Sebanyak 19 aset properti milik PT PP Properti Tbk (PPRO) dan PT PP Urban akan dilepas dalam bentuk bulk.

Aset yang akan dilepas peruahaan merupakan high-rise building, seperti apartemen pelajar, apartemen medium, dan low-medium apartemen. Perusahaan juga akan melepas lahan kosong dengan total luas 46,1 hektare.

“Perseroan akan melepaskan aset propert sejumlah 19 aset yang tersebar ke 8 area tanah di wilayah Jakarta, Surabaya, Semarang, Bekasi dan beberapa lokasi di Jawa Barat. Terdapat pula 11 aset yang tersebar di wilayah Surabaya, Bekasi, Tangerang, dan Semarang,” paparnya.

Adapun mekanisme penjualan akan mulai dipasarkan pada kuartal I/2022 yang pemasarannya akan didukung oleh Danareksa sebagai lead marketing dalam pelaksanaan program monetisasi aset ini.

Yuyus mengatakan dana yang dihimpun dari program tersebut akan digunakan untuk biaya operasional, pada anak perusahaan Perseroan.

Selain itu, untuk memperoleh aset produktif lainnya, Perseroan juga berinvestasi di sektor riil dan lebih lebih selektif dalam pemilihan investasi baru.

“Kami berfokus pada investasi yang telah berjalan atau pada investasi baru yang memiliki backup kemudahan dari pemerintah,” kata Yuyus.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper