Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Lanjutkan Reli Sesi I, Saham ARTO, BBNI, BBCA Diincar Asing

Pada sesi I, IHSG parkir pada posisi 6.839,05 atau menguat 0,46 persen seiring dengan masuknya investor asing ke saham-saham bank jumbo.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (14/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (14/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Rabu (16/2/2022) seiring dengan masuknya investor asing.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 11.30 WIB akhir sesi I, IHSG parkir pada posisi 6.839,05 atau menguat 0,46 persen. IHSG sempat mencatatkan posisi tertinggi pada level 6.847,16.

Tercatat, 318 saham menguat, 186 saham melemah dan 165 saham bergerak ditempat. Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign buy Rp295,87 miliar.

Investor asing tercatat membeli saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) sebesar Rp54 miliar, atau yang terbanyak sejauh ini. Menyusul dibelakangnya adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) senilai Rp34 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp32,2 miliar.

Sebelumnya, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menuturkan, setelah sebelumnya selama 3 hari Indeks DJIA turun tajam 3,39 persen, di hari perdagangan ke-4 Indeks DJIA dapat bangkit dengan menguat sekitar 423 poin atau 1,22 persen.

Hal ini menyusul pasar yang menerima berita Rusia menarik pasukannya ke barak setelah latihan gabungan selesai.

"Jika reboundnya Indeks DJIA digabungkan dengan naiknya EIDO sebesar 2,27 persen dan naiknya harga CPO serta Nikel, maka berpotensi menjadi sentimen positif pendorong penguatan lanjutan IHSG dalam perdagangan Rabu ini," kata Edwin dalam risetnya, Rabu (16/2/2022).

Dilain pihak, lanjutnya, berita penarikan tentara Rusia ke barak setelah usai latihan perang gabungan mendorong turun harga beberapa komoditas. Komoditas tersebut seperti minyak yang turun 3,02 persen, emas turun 1 persen, batu bara turun 0,26 persen dan timah yang turun 0,65 persen.

Menurut Edwin, turunnya harga komoditas tersebut berpotensi menjadi sentimen negatif alasan investor melakukan aksi profit taking terhadap saham yang sensitif terhadap komoditas tersebut.

Hal ini di tengah kembali naiknya yield obligasi AS tenor 10 tahun keatas level 2 persen serta kembali naiknya jumlah korban baru Covid-19, lebih tinggi dari gelombang kedua di bulan Juli 2021.

Edwin memperkirakan IHSG hari ini bergerak di rentang 6.779-6.875.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper