Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Sentimen Konflik Ukraina-Rusia Diperkirakan Tekan Bursa Asia Hari Ini

Kontrak berjangka bursa Jepang dan Hong Kong melemah. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan dibuka di zona merah dengan pelemahan 1,06 persen.
Aprianto Cahyo Nugroho
Aprianto Cahyo Nugroho - Bisnis.com 14 Februari 2022  |  07:16 WIB
Sentimen Konflik Ukraina-Rusia Diperkirakan Tekan Bursa Asia Hari Ini
Tokyo Stock Exchange. - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia Pasifik diperkirakan bergerak melemah pada perdagangan awal pekan ini, Senin (14/2/2022), seiring dengan kekhawatiran terhadap konflik Rusia-Ukraina yang memicu penghindaran risiko pada akhir pekan lalu.

Dilansir Bloomberg, kontrak berjangka bursa Jepang dan Hong Kong melemah. Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan dibuka di zona merah dengan pelemahan 1,06 persen.

Di sisi lain, indeks saham S&P/ASX 200 Australia menguat 0,44 persen.

Di Jepang, obligasi diperkirakan mendapat dorongan karena bank sentral bersiap untuk melakukan itervensi dan para apelaku di Tokyo kembali dari akhir pekan yang panjang ke suasana risk-off di pasar.

Ketegangan atas pembangunan militer Rusia di dekat Ukraina memasuki minggu yang berpotensi menentukan, dengan AS memperingatkan invasi mungkin akan segera terjadi dan Presiden Vladimir Putin menuduh Amerika gagal memenuhi tuntutannya.

Ketegangan atas meningkatnya aktivitas militer Rusia di dekat Ukraina memasuki minggu yang berpotensi menentukan. AS memperingatkan bahwa invasi mungkin akan segera terjadi dan Presiden Vladimir Putin menuduh AS gagal memenuhi tuntutannya.

Rusia telah berulang kali membantah rencananya untuk menyerang negara tetangganya tersebut. Sementara itu, upaya diplomatik untuk mencoba menyelesaikan situasi terus berlanjut.

Memburuknya situasi Ukraina dapat memperburuk kekhawatiran tentang tekanan harga komoditas jika hal itu mengganggu pasokan energi Rusia.

Latar belakang yang luas ini kemungkinan “pergerakan pasar yang jauh lebih tidak stabil daripada tahun 2021,” ungkap ekonom senior AMP Investments, Diana Mousina, dilansir Bloomberg, Senin (14/2/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Bursa Asia bursa jepang bursa hong kong bursa asia hari ini
Editor : Aprianto Cahyo Nugroho

Artikel Terkait



Berita Terkini

back to top To top