Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Moody's Pertahankan Peringkat Utang Indonesia di Baa2, Outlook stabil

Moodys menilai kebijakan makroekonomi Indonesia tetap efektif di tengah risiko global.
Suasana gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Rabu (31/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Suasana gedung bertingkat dan perumahan padat penduduk di Jakarta, Rabu (31/3/2021). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Lembaga pemeringkat Moody's Investors Service (Moody's) mengafirmasi peringkat utang Indonesia pada Baa2 investment grade dengan outlook stabil.

Dalam laporan yang dikutip pada Jumat (11/2/2022), afirmasi rating ini seiring dengan ketahanan ekonomi Indonesia dan efektivitas kebijakan moneter. Kebijakan makroekonomi Indonesia juga dinilai tetap efektif di tengah risiko global.

Di sisi lain, rating Baa2 juga mengindikasikan kekuatan fiskal Indonesia yang rendah. Menurut laporan Moody's, keterjangkauan utang Indonesia sangat lemah meskipun pemerintah mampu mempertahankan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) pada level yang optimal.

“Reformasi pendapatan dan rencana normalisasi fiskal diyakini akan mendukung upaya stabilisasi beban utang di tahun 2023,” demikian kutipan laporan tersebut.

Sementara itu, outlook stabil Indonesia mencerminkan risiko yang seimbang. Moody's memprediksi reformasi kebijakan dilaksanakan secara bertahap, dengan potensi sejumlah penundaan atau perbaikan yang mungkin terjadi. Kebijakan-kebijakan tersebut juga diharapkan mempertahankan pertumbuhan ekonomi dan kondisi fiskal Indonesia.

“Efektivitas langkah-langkah tersebut akan memiliki dampak terhadap profil kredit Indonesia,” lanjutnya.

Selanjutnya, Moody’s memprediksi normalisasi kebijakan fiskal dan moneter pascapandemi akan dimulai pada akhir tahun 2022, sesuai dengan target pemerintah.

“Kebijakan pascapandemi yang efektif akan mengindikasikan kredibilitas pemerintah Indonesia, yang akan memiliki implikasi ke kepercayaan investor asing, aliran utang, mata uang, dan inflasi,” demikian kutipan laporan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper