Bisnis.com, JAKARTA – Baru sepekan Februari 2022 berjalan, Investor individu Bambang Sihono sudah dua kali memborong saham PT Bumi Reources Tbk. (BUMI).
Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan di Bursa Efek Indonesia, Senin (7/2/2022), Bambang Sihono kembali memborong 172,17 juta saham BUMI. Dengan harga saham BUMI di posisi Rp78, Bambang mengeluarkan dana sebesar Rp13.429.260.000 (Rp13,43 miliar).
Dengan penambahan kepemilikan saham tersebut, Bambang memegang 7,82 persen saham BUMI atau naik dari sebelumnya 7,59 persen. Total saham yang dimiliki Bambang saat ini sejumlah 5,63 miliar atau perinciannya 5.635.100.700 lembar saham.
Sebelumnya, sepanjang Januari 2022 Bambang sudah menambah akumulasi saham di BUMI sampai lima kali, yakni pada 7 Januari 2022 sebanyak 58,8 juta saham, pada 10 Januari sebanyak 47 juta saham, pada 12 Januari 2022 sebanyak 30 juta saham, dilanjutkan pada 14 Januari 2022 sebanyak 102,9 juta saham, dan terakhir pada 18 Januari sebanyak 55,3 juta saham.
Bambang Sihono kemudian kembali menambah kepemilikan sahamnya pada 19 Januari 2022 sebanyak 3,04 juta, 20 Januari 2022 sebanyak 70 juta lembar, pada 24 Januari 2022 sebanyak 76,91 juta, 25 Januari 2022 sebanyak 6,8 juta, pada 26 Januari 2022 sebanyak 206,5 juta.
Kemudian, pada 2 Februari 2022, Bambang kembali menambah kepemilikan sebesar 180,15 juta lembar saham BUMI dengan mahar senilai Rp13,87 miliar.
Baca Juga
Selain Bambang, HSBC Fund SVS A/C Chengdong dan Long Haul Holdings Ltd. Menjadi pemilik saham terbesar di BUMI dengan HSBC memegang 19,9 persen saham dan Long Haul Holdings sebanyak 4,14 persen. Sementara itu, 68,14 persen sisanya dipegang masyarakat.
Pada perdagangan Senin (7/2/2022), saham BUMI tercatat turun 3 pon atau 3,70 persen ke posisi 78 dari hari sebelumnya di 81. Sepanjang 2022 berjalan, harga sahamnya berhasil naik 16,42 persen. Namun, dalam setahun masih mencatatkan penurunan 35,54 persen.